Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengharapkan generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan keterampian yang memadai sebagai modal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Pemkot telah melakukan berbagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dibidangnya. Tentu langkah ini harus diimbangi dengan melakukan sertifikasi profesi bagi tenaga kerja di masing-masing bidang dari tenaga kepariwisataan, seni serta berbagai jenis ketenagakerjaan lainnya," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia meminta seluruh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Denpasar memiliki sertifikasi profesi.
Menurut dia, sertifikasi yang dilakukan ini sebagai langkah memperkuat kompetensi tenaga kerja di Kota Denpasar dalam mengahadapi MEA. Sertifikasi profesi yang telah dimiliki tenaga kerja SMK ini, mereka nantinya dapat bekerja dan bersaing di negara-negara ASEAN.
"Sertifikasi tersebut harus dimiliki tenaga kerja di Kota Denpasar apalagi hal ini menjadi persiapan pada WTO (The world Trade Organization) tahun 2020. Sertifikat itu menjadi suatu peluang di zona yang aman dan nyaman oleh MEA dan WTO," ujarnya.
Kerja sama Pemkot dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai langkah konsistensi mewujudkan Denpasar sebagai kota kompeten yang tentunya sebagai langkah penyelamatan generasi muda dalam mencari pekerjaan.
"Masalah sertifikasi itu sangat ditentukan sekali, jangan sampai anak-anak terlambat untuk disertifikasi. Kebetulan Kota Denpasar mendapat jatah 23.000 sertifikasi gratis, Sementara baru terpakai 2.000 karena belum dipahami dan dimengerti oleh komponen-komponen kita," ujarnya.
Rai Mantra juga mengatakan tidak saja fokus pada sertifikasi profesi pariwisata, namun pihaknya segera melakukan sertifikasi kepada seluruh komponen ketenagakerjaan lainnya di Kota Denpasar.
"Saya berharap seluruh guru atau pengurus sekolah bekerja sama dengan sekolah lain yang ada di Kota Denpasar serta bersinergi dengan LSP. Memang berat dan harus ada pengorbanan untuk memulai sesuatu yang baru tapi kita harus bisa menjawab tantangan apa yang dibutuhkan pasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pemkot telah melakukan berbagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dibidangnya. Tentu langkah ini harus diimbangi dengan melakukan sertifikasi profesi bagi tenaga kerja di masing-masing bidang dari tenaga kepariwisataan, seni serta berbagai jenis ketenagakerjaan lainnya," katanya di Denpasar, Jumat.
Ia meminta seluruh siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Denpasar memiliki sertifikasi profesi.
Menurut dia, sertifikasi yang dilakukan ini sebagai langkah memperkuat kompetensi tenaga kerja di Kota Denpasar dalam mengahadapi MEA. Sertifikasi profesi yang telah dimiliki tenaga kerja SMK ini, mereka nantinya dapat bekerja dan bersaing di negara-negara ASEAN.
"Sertifikasi tersebut harus dimiliki tenaga kerja di Kota Denpasar apalagi hal ini menjadi persiapan pada WTO (The world Trade Organization) tahun 2020. Sertifikat itu menjadi suatu peluang di zona yang aman dan nyaman oleh MEA dan WTO," ujarnya.
Kerja sama Pemkot dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sebagai langkah konsistensi mewujudkan Denpasar sebagai kota kompeten yang tentunya sebagai langkah penyelamatan generasi muda dalam mencari pekerjaan.
"Masalah sertifikasi itu sangat ditentukan sekali, jangan sampai anak-anak terlambat untuk disertifikasi. Kebetulan Kota Denpasar mendapat jatah 23.000 sertifikasi gratis, Sementara baru terpakai 2.000 karena belum dipahami dan dimengerti oleh komponen-komponen kita," ujarnya.
Rai Mantra juga mengatakan tidak saja fokus pada sertifikasi profesi pariwisata, namun pihaknya segera melakukan sertifikasi kepada seluruh komponen ketenagakerjaan lainnya di Kota Denpasar.
"Saya berharap seluruh guru atau pengurus sekolah bekerja sama dengan sekolah lain yang ada di Kota Denpasar serta bersinergi dengan LSP. Memang berat dan harus ada pengorbanan untuk memulai sesuatu yang baru tapi kita harus bisa menjawab tantangan apa yang dibutuhkan pasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016