Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, mengapresiasi program Wahana Tata Nugraha (WTN) sebagai sala satu upaya meningkatkan aksesibilitas lalu lintas wilayah perkotaan di daerah itu.
"Kami sekarang ini kedatangan tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN). Kami menyambut baik program yang sudah berjalan selama ini," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Kota Singaraja, Kamis.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Buleleng sangat menyambut baik penilaian WTN karena mampu membantu untuk melihat lebih jauh potret kondisi lalu lintas dan angkutan kota secara obyektif berdasarkan pantauan dan penilaian dari pihak lain.
Penilaian ini merupakan wahana untuk menilai kinerja pemerintah Kabupaten atau kota yang telah berkomitmen dan berbuat untuk menciptakan dan meningkatkan ketertiban lalu lintas dan angkutan perkotaan di Kabupaten Buleleng. "Ini penilaian tahapan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra menjelaskan, sebelum tim dari pusat melakukan pemaparan terlebih dahulu mereka turun langsung ke lapangan untuk melakukan penilaian. "Kita tidak tahu daerah mana saja yang mereka nilai," imbuhnya.
"Ada 18 item penilaian meliputi angkutan, sarana-prasarana berlalu lintas seperti marka jalan, rambu, parkir, kondisi jalan, tingkat kedisiplinan berlalu lintas dan hampir semuanya dinilai oleh tim penilai," katanya.
Menurutnya, salah-satu yang menjadi sorotan oleh tim penilai masih ditemukan kurangnya kesadaran masyarakat berlalu lintas. "Masih ditemukan tidak ada yang menggunakan helm dan lainnya," imbuhnya seraya mengaku memang sebagian masyarakat masih ada yang melanggar ketertiban berlalu lintas.
Lebih lanjut, Gede Gunawan AP mengatakan, dengan adanya tim penilai tersebut dijadikan sebagai pemicu kepada pihaknya untuk bisa memberikan pelayanan terbaik dan lebih baik lagi kepada masyarakat.
"Tadi juga disinggung adanya trotoar yang berlubang," lanjutnya seraya mengaku itu menjadi kewenangan PU Bina Marga untuk segera memperbaikinya. Dan yang menjadi penilaian terakhir, yakni bakal dilihat bagaimana komitmen pemerintah sendiri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan budaya serta sarana-prasarana berlalu lintas yang baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami sekarang ini kedatangan tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN). Kami menyambut baik program yang sudah berjalan selama ini," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di Kota Singaraja, Kamis.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Buleleng sangat menyambut baik penilaian WTN karena mampu membantu untuk melihat lebih jauh potret kondisi lalu lintas dan angkutan kota secara obyektif berdasarkan pantauan dan penilaian dari pihak lain.
Penilaian ini merupakan wahana untuk menilai kinerja pemerintah Kabupaten atau kota yang telah berkomitmen dan berbuat untuk menciptakan dan meningkatkan ketertiban lalu lintas dan angkutan perkotaan di Kabupaten Buleleng. "Ini penilaian tahapan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra menjelaskan, sebelum tim dari pusat melakukan pemaparan terlebih dahulu mereka turun langsung ke lapangan untuk melakukan penilaian. "Kita tidak tahu daerah mana saja yang mereka nilai," imbuhnya.
"Ada 18 item penilaian meliputi angkutan, sarana-prasarana berlalu lintas seperti marka jalan, rambu, parkir, kondisi jalan, tingkat kedisiplinan berlalu lintas dan hampir semuanya dinilai oleh tim penilai," katanya.
Menurutnya, salah-satu yang menjadi sorotan oleh tim penilai masih ditemukan kurangnya kesadaran masyarakat berlalu lintas. "Masih ditemukan tidak ada yang menggunakan helm dan lainnya," imbuhnya seraya mengaku memang sebagian masyarakat masih ada yang melanggar ketertiban berlalu lintas.
Lebih lanjut, Gede Gunawan AP mengatakan, dengan adanya tim penilai tersebut dijadikan sebagai pemicu kepada pihaknya untuk bisa memberikan pelayanan terbaik dan lebih baik lagi kepada masyarakat.
"Tadi juga disinggung adanya trotoar yang berlubang," lanjutnya seraya mengaku itu menjadi kewenangan PU Bina Marga untuk segera memperbaikinya. Dan yang menjadi penilaian terakhir, yakni bakal dilihat bagaimana komitmen pemerintah sendiri untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan budaya serta sarana-prasarana berlalu lintas yang baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016