Jakarta (Antara Bali) - Menurut laporan berbagai perusahaan intelijen aplikasi/pasar, popularitas Pokemon GO mulai memudar.
Dalam waktu kurang dari satu bulan peluncurannya, Pokemon GO menjadi game mobile yang paling banyak diunduh dengan jumlah unduhan yang menarik perhatian investor dan eksekutif rakasasa ponsel dunia.
Pada puncaknya, Pokemon GO diperkirakan mencapai lebih dari 40 juta pengguna aktif harian. Intinya, Pokemon GO meminjam pengguna aktif dan sebagian besar waktu penggunaan ponsel dari sejumlah aplikasi seperti Facebook, Instagram, Snapchat dan Twitter.
Namun, data terakhir menunjukkan bahwa Pokemon GO telah mulai kehilangan angka.
Laporan dari Phone Arena, mengutip analis dari Sensor Tower, Apptopia, dan Survey Monkey, menyebutkan bahwa game realitas tertambah itu saat ini kehilangan unduhan harian, pengguna aktif, dan waktu penggunaan aplikasi.
Meski demikian, untuk saat ini, pengembang game Niantic, belum mengkhawatirkan soal ini karena aplikasi Pokemon GO masih "hits" di beberapa negara dan jumlahnya masih mengesankan, terutama sebagai produk baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Dalam waktu kurang dari satu bulan peluncurannya, Pokemon GO menjadi game mobile yang paling banyak diunduh dengan jumlah unduhan yang menarik perhatian investor dan eksekutif rakasasa ponsel dunia.
Pada puncaknya, Pokemon GO diperkirakan mencapai lebih dari 40 juta pengguna aktif harian. Intinya, Pokemon GO meminjam pengguna aktif dan sebagian besar waktu penggunaan ponsel dari sejumlah aplikasi seperti Facebook, Instagram, Snapchat dan Twitter.
Namun, data terakhir menunjukkan bahwa Pokemon GO telah mulai kehilangan angka.
Laporan dari Phone Arena, mengutip analis dari Sensor Tower, Apptopia, dan Survey Monkey, menyebutkan bahwa game realitas tertambah itu saat ini kehilangan unduhan harian, pengguna aktif, dan waktu penggunaan aplikasi.
Meski demikian, untuk saat ini, pengembang game Niantic, belum mengkhawatirkan soal ini karena aplikasi Pokemon GO masih "hits" di beberapa negara dan jumlahnya masih mengesankan, terutama sebagai produk baru.
Penerjemah: Arindra Meodia
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016