Jakarta (Antara Bali) - Menteri Sekretaris Negara, Pratikno,
menyatakan, pemberhentian Menteri ESDM, Archandra Tahar, dilakukan
Presiden Joko Widodo setelah memerhatikan berbagai hal.
“Untuk
selanjutnya, menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut
Pandjaitan, sebagai pelaksana tugas menteri ESDM sampai dengan diangkat
menteri ESDM (baru) definitif,†kata Pratikno, di Istana Negara,
Jakarta, Senin petang.
Pratikno yang
didampingi Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi, tidak mengurai lebih
lanjut alasan dan makna kata-kata “memerhatikan berbagai hal†yang dia
maksud itu. Dia hanya menyatakan, menyikapi soal kewarganegaraan dan
informasi-informasi yang diperoleh.
Senin ini
sebelum Pratikno memberi pernyataan pers, Wakil Presiden, Jusuf Kalla,
berkata bahwa kewarganegaraan Tahar ini urusannya Sekretariat Negara.
Polemik
Tahar ini bergulir sejak beredar pernyataan di WhatsApp, pada Sabtu
lalu (13/8) tentang kewarganegaraan Tahar, yang dikatakan
berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Guna
menangkis tuduhan dan pengungkapan ini, tidak kurang Menteri Koordinator
Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, menyatakan, Tahar telah melepaskan
status kewarganegaraan Amerika Serikat seiring menerima tawaran
bergabung di Kabinet Kerja.
Saat Jokowi
menawarkan posisi menteri, lanjut Wiranto, Tahar bersedia melepas
kariernya dan meninggalkan Amerika Serikat, di mana dia telah bermukim
di AS sejak 1996.
"Itu membuktikan dia
memiliki nasionalisme yang bagus dan bersedia mengabdi untuk kepentingan
bangsa. Karena itu, dia melakukan proses melepaskan kewarganegaraan
Amerika Serikat dengan menyatakan sumpah serta menyerahkan paspor
Amerikanya," ujar Wiranto.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016