Singaraja (Antara Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, menjalin kerja sama regional dengan beberapa perguruan tinggi di ASEAN utamanya dalam bidang pertukaran pelajar.
"Kerja sama regional juga sebagai upaya memperkuat jaringan Undiksha bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri," kata Rektor Undiksha, Dr Nyoman Jampel MPd di Kota Singaraja, Bali, Minggu.
Menurut dia, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi kependidikan terbesar di Bali terus berupaya bersaing secara regional terlebih lagi kini sudah berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
MEA mewajibkan setiap perguruan tinggi memiliki kurikulum yang berstandar sehingga dapat diakui bukan hanya di tanah air tetapi juga di negare-negara lingkup Asia Tenggara.
Jampel memaparkan, program kerja sama regional lingkup ASEAN merupakan salah satu teroboson signifikan sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di perguruan tinggi tersebut.
"Kami tetap melihat tantangan kedepan sebagai peluang dan kami selama ini sudah bergerak secara internasional. Kami sudah susun kurikulum berbasis KKNI sehingga mahasiswa nantinya diwajibkan menguasai Bahasa Inggris juga," paparnya.
"Salah satu yang baru ini perguruan tinggi menjalin kerja sama seperti Dang Hyang Politek Singapura dimana mereka akan mengirim mahasiswa ke Undiksha selama enam bulan," katanya.
"Kami juga sebelumnya menerima beberapa mahasiswa asal Eropa untuk belajar Bahasa Indonesia di Undiksha. Program itu juga sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu," demikian Jampel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kerja sama regional juga sebagai upaya memperkuat jaringan Undiksha bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri," kata Rektor Undiksha, Dr Nyoman Jampel MPd di Kota Singaraja, Bali, Minggu.
Menurut dia, Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi kependidikan terbesar di Bali terus berupaya bersaing secara regional terlebih lagi kini sudah berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
MEA mewajibkan setiap perguruan tinggi memiliki kurikulum yang berstandar sehingga dapat diakui bukan hanya di tanah air tetapi juga di negare-negara lingkup Asia Tenggara.
Jampel memaparkan, program kerja sama regional lingkup ASEAN merupakan salah satu teroboson signifikan sejak dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di perguruan tinggi tersebut.
"Kami tetap melihat tantangan kedepan sebagai peluang dan kami selama ini sudah bergerak secara internasional. Kami sudah susun kurikulum berbasis KKNI sehingga mahasiswa nantinya diwajibkan menguasai Bahasa Inggris juga," paparnya.
"Salah satu yang baru ini perguruan tinggi menjalin kerja sama seperti Dang Hyang Politek Singapura dimana mereka akan mengirim mahasiswa ke Undiksha selama enam bulan," katanya.
"Kami juga sebelumnya menerima beberapa mahasiswa asal Eropa untuk belajar Bahasa Indonesia di Undiksha. Program itu juga sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu," demikian Jampel. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016