Gianyar (Antara Bali) - Wakil Bupati Gianyar, Bali Made Mahayastra melakukan kunjungan kerja ke sejumlah proyek di daerah itu dalam memasuki pelaksanaan tahun 2016, Selasa.
Kunjungan kerja Wabup Made Mahayastra didampingi sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu merupakan agenda pembangunan Pemkab Gianyar tahun 2016.
Sasaran kunjungan tim pembangunan itu antara lain rumah warga penerima bantuan bedah rumah di Desa Guwang dan Desa Tulikup, menyusul pembangunan peturasan (toilet) umum di areal Pura Dalem Guwang, Sukawati.
Tim pembangunan yang dipimpin Wabup Made Mahayastra juga melihat dari dekat penataan Taman Median jalan By Pass Buruan, Blahbatuh, dan pembangunan Museum Subak di Desa Masceti, Blahbatuh.
Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, secara keseluruhan hasil proyek pembangunan tersebut menunjukkan kinerja yang lumayan baik. Rata-rata pengerjaan sudah hampir rampung 100 persen.
Meski demikian, dia tetap menyoroti beberapa hasil bangunan yang terlihat tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
Bangunan bedah rumah milik KK miskin I Gusti Ketut Linggih di Desa Tulikup, Wabup Made Mahayastra menilai bangunan tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang mencapai Rp 30 juta.
Banyak terlihat kualitas yang kurang baik, dari segi material dan fisik. Bahkan hasil bangunan tersebut masih kalah dengan program bedah rumah dari Gubernur Bali. Padahal, anggaran yang disiapkan relatif setara.
"Hal itu bukan berarti ada penyelewangan anggaran, namun lebih kepada hal teknis lainnya semisal PPH, ongkos pengerjaan, yang membutuhkan dana tidak sedikit. Ini perlu dievaluasi ke depan," ujar Wabup Made Mahayastra.
Wabup Mahayastra menekankan, yang penting bagaimana proyek dari Pemkab Gianyar dapat berguna bagi masyarakat.
Setelah pengerjaan usai, tidak boleh ditinggal, mesti secara terus menerus diperlihara, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dinas terkait harus melakukan upaya pengawasan dan kontrol terhadap fungsi pembangunan tersebut agar tidak sampai mubasir.
Tim pembangunan Pemkab Gianyar meninjau lima lokasi pembangunan realisasi pelaksanaannya rata-rata penyelesaian tahap akhir seperti peturasan (WC) umum di halaman Pura Dalem Guwang yang dianggarkan sebesar Rp 199 juta telah mencapai 98 persen.
Demikian pula pembangunan lahan parkir di Museum Subak sedang proses pengerjaan yang mencapai 13 persen. Pengerjaan bangunan di Museum Subak secara keseluruhan ditargetkan rampung pada Oktober 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kunjungan kerja Wabup Made Mahayastra didampingi sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu merupakan agenda pembangunan Pemkab Gianyar tahun 2016.
Sasaran kunjungan tim pembangunan itu antara lain rumah warga penerima bantuan bedah rumah di Desa Guwang dan Desa Tulikup, menyusul pembangunan peturasan (toilet) umum di areal Pura Dalem Guwang, Sukawati.
Tim pembangunan yang dipimpin Wabup Made Mahayastra juga melihat dari dekat penataan Taman Median jalan By Pass Buruan, Blahbatuh, dan pembangunan Museum Subak di Desa Masceti, Blahbatuh.
Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, secara keseluruhan hasil proyek pembangunan tersebut menunjukkan kinerja yang lumayan baik. Rata-rata pengerjaan sudah hampir rampung 100 persen.
Meski demikian, dia tetap menyoroti beberapa hasil bangunan yang terlihat tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
Bangunan bedah rumah milik KK miskin I Gusti Ketut Linggih di Desa Tulikup, Wabup Made Mahayastra menilai bangunan tersebut tidak sesuai dengan anggaran yang mencapai Rp 30 juta.
Banyak terlihat kualitas yang kurang baik, dari segi material dan fisik. Bahkan hasil bangunan tersebut masih kalah dengan program bedah rumah dari Gubernur Bali. Padahal, anggaran yang disiapkan relatif setara.
"Hal itu bukan berarti ada penyelewangan anggaran, namun lebih kepada hal teknis lainnya semisal PPH, ongkos pengerjaan, yang membutuhkan dana tidak sedikit. Ini perlu dievaluasi ke depan," ujar Wabup Made Mahayastra.
Wabup Mahayastra menekankan, yang penting bagaimana proyek dari Pemkab Gianyar dapat berguna bagi masyarakat.
Setelah pengerjaan usai, tidak boleh ditinggal, mesti secara terus menerus diperlihara, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dinas terkait harus melakukan upaya pengawasan dan kontrol terhadap fungsi pembangunan tersebut agar tidak sampai mubasir.
Tim pembangunan Pemkab Gianyar meninjau lima lokasi pembangunan realisasi pelaksanaannya rata-rata penyelesaian tahap akhir seperti peturasan (WC) umum di halaman Pura Dalem Guwang yang dianggarkan sebesar Rp 199 juta telah mencapai 98 persen.
Demikian pula pembangunan lahan parkir di Museum Subak sedang proses pengerjaan yang mencapai 13 persen. Pengerjaan bangunan di Museum Subak secara keseluruhan ditargetkan rampung pada Oktober 2016. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016