Denpasar (Antara Bali) - Manajemen Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) di Pertigaan Gaji, Dalung, Kabupaten Badung, Bali, menggelar dialog kebangsaan mengusung tema "Pembangunan Nasional Semesta Berencana untuk Membangun Karakter Bangsa".

"Kegiatan dialog serangkaian mengenang 71 tahun Puncak Pertemuan Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan RI di Bali, 16 Agustus 1945 s.d. 16 Agustus 2016 dan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 2016," kata Ketua Umum Menajemen MPB dr. Bagus Putu Arhana, Sp.A. (K) didampingi ketua panitia kegiatan tersebut Heldy Ardiansyah di Denpasar, Minggu.

Dialog yang akan digelar pada hari Senin (15/8), kata dia, menampilkan tiga pembicara, yakni Dr.Ir. Wayan Koster (anggota DPR RI), Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos., dan Guru Besar Universitas Udayana Prof.Dr. Wayan Windia.

Kegiatan tersebut sekaligus menindaklanjuti kesepakatan bersama Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali dengan Dewan Harian Daerah Angkatan Kerja `45 Provinsi Bali, Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila Provinsi Bali, dan MPB.

Tindak lanjut kesepakatan itu juga telah melaksanakan pendidikan pendahuluan bela negara tingkat pelajar pada tahun 2016 yang telah meluluskan 2.112 pelajar SMA/SMK angkatan pertama hingga angkatan 21.

Menurut Komandan Menwa Ugracena Provinsi Bali Bagus Ngurah Rai, S.H., M.B.A., M.M., sebanyak 400 pelajar SMP lainnya juga telah mendapat pendidikan pendahuluan bela negara dalam tiga kali angkatan.

Monumen Perjuangan Bangsa yang kini berdiri kukuh di pertigaan Gaji, Dalung, Kabupaten Badung itu pada perang kemerdekaan RI mempunyai peran yang sangat stregis dalam mengatur perang mengusir kaum penjajah.

Jejak sejarah yang sangat strategis itu belakangan ini mulai ditinggalkan. Namun, pihak keluarga besar Bagus Made Wena (almarhum) kini berupaya melestarikan dan mengembangkan.

Rumah Bangsal awal bangunannya relatif sangat sederhana sebagai bangunan yang dahulu disebut loteng karena lantai dua. Tempat ini menjadi lokasi sangat strategis bagi pemuda pejuang Bali untuk merancang gerakan bawah tanah.

Lebih-lebih lokasi tersebut di jembatan penghubung antara Badung dan Tabanan sehingga di tempat tersebut selalu ada kontak gerakan dengan teman-teman di lapangan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016