Denpasar (Antara Bali) - Andil subsektor perikanan di Bali dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) sebesar 103,18 persen pada bulan Juli 2016, menurun 0,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Juni 2016) yang tercatat 103,61 persen.

"Penurunan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (lt) mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan yang lebih tinggi, yakni 0,43 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, kenaikan indeks harga yang diterima petani dipicu oleh naiknya harga-harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar 0,23 persen dan kelompok budidaya perikanan mengalami penurunan sebesar 0,33 persen.

Secara umum beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain ikan tongkol, cakalang, kerapu, udang dan lele.

Adi Nugroho menambahkan, indeks harga yang dibayar petani didorong oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,58 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,12 persen.

Bali mengekspor ikan dan udang mampu menghasilkan devisa sebesar 10,71 juta dolar AS selama bulan Juni 2016, meningkat 26,76 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 8,45 juta dolar AS.

Namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Mei 2016) perolehan devisa itu merosot 13,25 persen, karena pada bulan Mei 2016 pengapalan ikan dan udang itu menghasilkan 12,34 juta dolar AS.

Ekspor ikan dan udang tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 22,30 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 48,05 juta dolar AS selama bulan Juni 2016, meningkat 15,34 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 41,66 juta dolar AS.

Ikan dan udang merupakan salah satu dari lima komoditas andalan ekspor Pulau Dewata yang memberikan kontribusi terbesar.

Adi Nugroho menjelaskan, subsektor perikanan merupakan salah satu dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali, dua di antaranya mengalami kenaikan dan tiga subsektor mengalami penurunan.

Tiga subsektor yang mengalami penurunan selain subsektor perikanan juga subsektor tanaman pangan 0,84 persen dan subsektor peternakan 0,73 persen.

Sedangkan kedua subsektor yang mengalami peningkatan terdiri atas subsektor hortikultura 0,89 persen dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,38 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016