Jakarta (Antara Bali) - Kerja sama antara pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, dan perusahaan-perusahaan digital global yang telah membuka kantor di Indonesia dapat membangun kapasitas sumber daya manusia dalam negeri.

"Kita bisa meminta perusahaan-perusahaan digital, seperti Google atau Facebook, yang sudah membuka kantor di Indonesia untuk memberi pelatihan bagi masyarakat Indonesia," kata pengusaha bidang industri digital, Shinta Dhanuwardoyo, di Jakarta, Kamis, disela-sela Forum Ekonomi Islam Dunia ke 12.

Menurut dia, jumlah dan tingkat kemampuan sumber daya manusia Indonesia di bidang teknologi digital merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para pemangku  kepentingan guna menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di bidang bisnis berbasis teknologi di tingkat kawasan dan dunia.

"Hal ini karena populasi Indonesia sangat besar dan jumlah pengguna internet terus meningkat dari waktu ke waktu," katanya, seraya menambahkan bahwa setengah dari penduduk Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun juga membuka peluang bagi bisnis digital untuk berkembang pesat.

Pendiri salah satu perusahaan digital pertama di Indonesia ini melanjutkan, perusahaan-perusahaan global tersebut seharusnya dapat membantu para pengusaha lokal mengembangkan industri digital Indonesia.

"Selain membuka jurusan-jurusan teknologi informasi di perguruan tinggi, yang merupakan rencana jangka panjang, pelatihan-pelatihan teknologi digital merupakan langkah cepat untuk melahirkan SDM Indonesia yang handal di bidang ini," kata Shinta.

Shinta merupakan mendirikan SVATA yakni sebuah organisasi nirlaba yang menjembatani celah pengetahuan antara Silicon Valley, pusat perusahaan teknologi digital di Amerika Serikat, dan ekosistem teknologi Indonesia.

Dia mengapresiasi program "1000 startup digital" yang diselenggarkan oleh Kementerian Koordinasi Perekonomian dan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Program ini diharapkan dapat melahirkan 1000 perusahaan "startup" dengan nilai investasi 10 miliar dolar AS pada 2020.

Shinta Dhanuwardoyo termasuk dalam 99 perempuan paling berpengaruh di Indonesia menurut Globe Asia, dan merupakan perintis industri digital Indonesia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016