Denpasar (Antara Bali) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Bali optimistis amnesti pajak dapat mendongkrak penerimaan pajak di daerah setempat.
"Kami lihat perkembangan minggu-minggu ini, dari kedatangan wajib pajak ikut sosialisasi, minta informasi juga banyak berarti atensi wajib pajak di Bali tinggi," kata Kepala Kantor Wilayah DJP Bali, Nader Sitorus di sela-sela sosialisasi Amnesti Pajak kepada 675 wajib pajak di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selain banyak wajib pajak yang menanyakan informasi terkait amnesti pajak, juga sudah mulai ada wajib pajak yang melakukan penebusan dana repatriasi.
"Sudah ada (menebus dana repatriasi) mungkin nilainya belum sampai triliunan, tetapi sudah ada beberapa wajib pajak yang menyampaikan dan menyetor (uang tebusan)," ujarnya.
Meski demikian ia enggan memberikan jumlah dana yang telah disetorkan dari penebusan repatriasi itu termasuk jumlah target penerimaan dari penerapan aturan yang berlaku sejak 1 Juli 2016 tersebut.
Namun, ia mengharapkan penerimaan dari amnesti pajak itu bisa mendongkrak realisasi penerimaan pajak di Bali yang hingga saat ini baru mencapai 37 persen dari total target penerimaan pajak mencapai Rp10,6 triliun selama 2016.
Ia menuturkan bahwa negara tujuan para wajib pajak yang memarkirkan dananya tersebut di antaranya Singapura, Australia dan beberapa negara di benua Eropa.
Untuk itu dengan adanya kebijakan berupa keringanan pajak tersebut, wajib pajak yang memiliki dana besar tersebut mengalihkan hartanya di Indonesia.
Sehingga negara juga mendapatkan pendapatan dari pajak tersebut untuk nantinya digunakan mendukung infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang turut hadir dalam sosialisasi itu mengajak peran serta wajib pajak yang memiliki dana masih terparkir di luar negeri atau belum melaporkan dana di dalam negeri, untuk memanfaatkan kesempatan amnesti pajak tersebut.
"Di tengah pembangunan dan situasi menurunnya ekonomi global dan nasional sedangkan kita masih memerlukan dana terutama perpajakan mudah-mudahan dengan gerakan sungguh-sungguh bisa membiayai pembangunan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami lihat perkembangan minggu-minggu ini, dari kedatangan wajib pajak ikut sosialisasi, minta informasi juga banyak berarti atensi wajib pajak di Bali tinggi," kata Kepala Kantor Wilayah DJP Bali, Nader Sitorus di sela-sela sosialisasi Amnesti Pajak kepada 675 wajib pajak di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selain banyak wajib pajak yang menanyakan informasi terkait amnesti pajak, juga sudah mulai ada wajib pajak yang melakukan penebusan dana repatriasi.
"Sudah ada (menebus dana repatriasi) mungkin nilainya belum sampai triliunan, tetapi sudah ada beberapa wajib pajak yang menyampaikan dan menyetor (uang tebusan)," ujarnya.
Meski demikian ia enggan memberikan jumlah dana yang telah disetorkan dari penebusan repatriasi itu termasuk jumlah target penerimaan dari penerapan aturan yang berlaku sejak 1 Juli 2016 tersebut.
Namun, ia mengharapkan penerimaan dari amnesti pajak itu bisa mendongkrak realisasi penerimaan pajak di Bali yang hingga saat ini baru mencapai 37 persen dari total target penerimaan pajak mencapai Rp10,6 triliun selama 2016.
Ia menuturkan bahwa negara tujuan para wajib pajak yang memarkirkan dananya tersebut di antaranya Singapura, Australia dan beberapa negara di benua Eropa.
Untuk itu dengan adanya kebijakan berupa keringanan pajak tersebut, wajib pajak yang memiliki dana besar tersebut mengalihkan hartanya di Indonesia.
Sehingga negara juga mendapatkan pendapatan dari pajak tersebut untuk nantinya digunakan mendukung infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang turut hadir dalam sosialisasi itu mengajak peran serta wajib pajak yang memiliki dana masih terparkir di luar negeri atau belum melaporkan dana di dalam negeri, untuk memanfaatkan kesempatan amnesti pajak tersebut.
"Di tengah pembangunan dan situasi menurunnya ekonomi global dan nasional sedangkan kita masih memerlukan dana terutama perpajakan mudah-mudahan dengan gerakan sungguh-sungguh bisa membiayai pembangunan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016