Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali melalukan berbagai upaya mengejar target luas tanam padi seluas 80.374 hektare hingga September 2016, untuk mendukung pelaksanaan program Upaya Khusus (Upsus) swasembada padi, jagung dan kedelai.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Selasa, mengatakan untuk musim tanam April-September 2016, luas tanam padi ditargetkan 80.374 hektare.
Namun, lanjutnya, hingga 20 Juli lalu baru tercapai 37.818 hektare (47,05 persen).
"Dengan sisa waktu yang tersedia ini, yang masih kekurang 42.556 hektare, berarti rata-rata luas tanam padi dalam sehari harus diupayakan sebesar 655 hektare," ujarnya.
Dia menambahkan sesungguhnya target peningkatan luas tanam, produktivitas dan produksi untuk mendukung program Upsus ditetapkan dalam dua musim tanam yakni musim tanam Oktober 2015-Maret 2016 yang ditargetkan 79.751 hektare, sudah tercapai 73.056 hektare (91,6 persen), dengan tingkat produktivitas 6,2 ton gabah kering giling.
Menurut Wisnuardhana, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Upsus Pajale (padi, jagung dan kedelai) 2016 adalah adanya perubahan pola tanam di beberapa subak yang beralih ke menanam komoditi nonpadi seperti sayur dan bunga.
Di samping danya penutupan air sementara karena perbaikan saluran irigasi utama oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida serta Dinas Pekerjaan Umum.
Luas sawah yang diperkirakan terkena dampak karena perbaikan saluran irigasi utama 18.083 hektare, lanjut dia, telah dikoordinasikan agar sedapat mungkin diatur supaya tidak menutup air secara total, sehingga luas tanam lahan sawah tidak berkurang.
Untuk mengejar target luas tanam, lanjut dia, juga dapat ditempuh dengan percepatan pengolahan tanah, di samping proses penanaman dan panen menggunakan bantuan berbagai bantuan mesin pertanian yang telah dialokasikan. "Juga memanfaatkan peluang kondisi iklim La Nina yang terjadi saat ini, dimana curah hujan masih cukup tinggi," ucapnya.
Wisnuardhana mengemukakan, berbagai kegiatan dan bantuan yang dilaksanakan mendukung UPSUS Pajale 2016 diantaranya bantuan peralatan dan mesin pertanian pra-panen sebanyak 411 unit dan mesin panen/pasca panen 139 unit. Ada juga bantuan dan subsidi benih dan pupuk untuk luasan tanam 80.063 hektare.
"Semua pihak yang terkait, kami harapkan meningkatkan koordinasi dan sering-sering turun ke lapangan untuk melaksanakan gerakan percepatan tanam serta pengawalan. Peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak harus ditingkatkan dalam pendampingan dan pengawalan bersinergi dengan para Babinsa," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Selasa, mengatakan untuk musim tanam April-September 2016, luas tanam padi ditargetkan 80.374 hektare.
Namun, lanjutnya, hingga 20 Juli lalu baru tercapai 37.818 hektare (47,05 persen).
"Dengan sisa waktu yang tersedia ini, yang masih kekurang 42.556 hektare, berarti rata-rata luas tanam padi dalam sehari harus diupayakan sebesar 655 hektare," ujarnya.
Dia menambahkan sesungguhnya target peningkatan luas tanam, produktivitas dan produksi untuk mendukung program Upsus ditetapkan dalam dua musim tanam yakni musim tanam Oktober 2015-Maret 2016 yang ditargetkan 79.751 hektare, sudah tercapai 73.056 hektare (91,6 persen), dengan tingkat produktivitas 6,2 ton gabah kering giling.
Menurut Wisnuardhana, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Upsus Pajale (padi, jagung dan kedelai) 2016 adalah adanya perubahan pola tanam di beberapa subak yang beralih ke menanam komoditi nonpadi seperti sayur dan bunga.
Di samping danya penutupan air sementara karena perbaikan saluran irigasi utama oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida serta Dinas Pekerjaan Umum.
Luas sawah yang diperkirakan terkena dampak karena perbaikan saluran irigasi utama 18.083 hektare, lanjut dia, telah dikoordinasikan agar sedapat mungkin diatur supaya tidak menutup air secara total, sehingga luas tanam lahan sawah tidak berkurang.
Untuk mengejar target luas tanam, lanjut dia, juga dapat ditempuh dengan percepatan pengolahan tanah, di samping proses penanaman dan panen menggunakan bantuan berbagai bantuan mesin pertanian yang telah dialokasikan. "Juga memanfaatkan peluang kondisi iklim La Nina yang terjadi saat ini, dimana curah hujan masih cukup tinggi," ucapnya.
Wisnuardhana mengemukakan, berbagai kegiatan dan bantuan yang dilaksanakan mendukung UPSUS Pajale 2016 diantaranya bantuan peralatan dan mesin pertanian pra-panen sebanyak 411 unit dan mesin panen/pasca panen 139 unit. Ada juga bantuan dan subsidi benih dan pupuk untuk luasan tanam 80.063 hektare.
"Semua pihak yang terkait, kami harapkan meningkatkan koordinasi dan sering-sering turun ke lapangan untuk melaksanakan gerakan percepatan tanam serta pengawalan. Peran Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai ujung tombak harus ditingkatkan dalam pendampingan dan pengawalan bersinergi dengan para Babinsa," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016