Mataram (Antara Bali) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla melakukan
kunjungan kerja ke objek vital nasional lokasi tambang Batu Hijau milik
Perseroan Terbatas Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat,
Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Rachmat Makkasau, melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, di Mataram, Rabu, menyambut baik kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ke lokasi tambang Batu Hijau.
"Ini merupakan kunjungan yang pertama kalinya sejak tambang Batu Hijau mulai beroperasi pada 2000, dan kami sangat gembira bisa bertatap muka langsung dan mengucapkan terima kasih karena kami bisa mendapatkan arahan secara langsung dari bapak Jusuf Kalla," katanya.
Dalam kunjungan singkat tersebut, Wapres Jusuf Kalla melakukan pertemuan dan menyampaikan arahan kepada manajemen PT NNT, selaku operator tambang Batu Hijau, yang pada akhir Juni 2016 lalu telah dicapai kesepakatan untuk dijual kepada PT Amman Mineral Internasional (PT AMI), sebagai pemegang saham nasional yang baru tambang Batu Hijau.
Rachmat mengatakan sejak beroperasi tahun 2000, tambang Batu Hijau telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bangsa.
Tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat itu diharapkan ke depannya akan bisa terus berkontribusi dan memberikan kesejahteraan bagi Indonesia, dan khususnya pembangunan di NTB.
Selain kinerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diakui sebagai tambang dengan kinerja keselamatan yang baik, PT NNT juga terus konsisten menunjukkan kinerja yang luar biasa di bidang pengelolaan lingkungan.
Berbagai prestasi seperti penghargaan Trophy Emas ADITAMA, Sertifikat Emas dan juga PROPER Hijau berkali-kali diperoleh oleh PTNNT.
Prestasi yang membanggakan tersebut, kata dia, tentunya tidak lepas dari dukungan karyawan dan semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, mitra bisnis karyawan dan masyarakat NTB.
"Kami berharap pencapaian ini bisa terus berlanjut dan ditingkatkan, agar tambang Batu Hijau dapat terus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pemangku kepentingan," ucap Rachmat.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Rachmat Makkasau, melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, di Mataram, Rabu, menyambut baik kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ke lokasi tambang Batu Hijau.
"Ini merupakan kunjungan yang pertama kalinya sejak tambang Batu Hijau mulai beroperasi pada 2000, dan kami sangat gembira bisa bertatap muka langsung dan mengucapkan terima kasih karena kami bisa mendapatkan arahan secara langsung dari bapak Jusuf Kalla," katanya.
Dalam kunjungan singkat tersebut, Wapres Jusuf Kalla melakukan pertemuan dan menyampaikan arahan kepada manajemen PT NNT, selaku operator tambang Batu Hijau, yang pada akhir Juni 2016 lalu telah dicapai kesepakatan untuk dijual kepada PT Amman Mineral Internasional (PT AMI), sebagai pemegang saham nasional yang baru tambang Batu Hijau.
Rachmat mengatakan sejak beroperasi tahun 2000, tambang Batu Hijau telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bangsa.
Tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat itu diharapkan ke depannya akan bisa terus berkontribusi dan memberikan kesejahteraan bagi Indonesia, dan khususnya pembangunan di NTB.
Selain kinerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diakui sebagai tambang dengan kinerja keselamatan yang baik, PT NNT juga terus konsisten menunjukkan kinerja yang luar biasa di bidang pengelolaan lingkungan.
Berbagai prestasi seperti penghargaan Trophy Emas ADITAMA, Sertifikat Emas dan juga PROPER Hijau berkali-kali diperoleh oleh PTNNT.
Prestasi yang membanggakan tersebut, kata dia, tentunya tidak lepas dari dukungan karyawan dan semua pemangku kepentingan seperti pemerintah, mitra bisnis karyawan dan masyarakat NTB.
"Kami berharap pencapaian ini bisa terus berlanjut dan ditingkatkan, agar tambang Batu Hijau dapat terus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pemangku kepentingan," ucap Rachmat.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016