Denpasar (Antara Bali) - I Gusti Made Surya Dwipayana dan I Dewa Ayu Putu Saningsih akhirnya dinobatkan sebagai Teruna Bagus Teruni Jegeg (TBTJ) STIKOM Bali 2016. Putu Ucok Prabwa Artha dan Putu Sudewi Purnami keluar sebagai runner up 1. Sedangkan I Gede Bandem Dananjaya dan Ni Wayan Nonik Putri Rahayu sebagai runner up 2. Menariknya Putu Ucok Prabawa Artha mendapat dua gelar sekaligus, yakini sebagai runner up 1 dan teruna favorit. Untuk teruni favorit direbut oleh dan Ni Komang Ayu Tris Wijayanti
Para pemenang ini selain mendapat piala, piagam penghargaan, dan beasiswa dari STIKOM Bali, juga sejumlah fasilitas dari sponsor.
Malam grand final TBTJ STIKOM Bali yang diadakan di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta, Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (Prof. Dr. I Made Badem), Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan jajaran manajemennya, serta Direktur Sudikerta Leadership I Komang Purnama. Sudikerta tak hanya sebagai tamu tetapi juga didaulat sebagai juri kehormatan.
Dalam sambutannya Sudikerta mengapreasiasi kegaiatan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dhaarma (KMHD) STIKOM Bali ini.
"Ini membuktikan mahasiswa STIKOM Bali tak hanya mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi tetapi juga seni dan budaya serta nilai-nilai ajaran agama Hindu. Sekaligus ini sebagai salah satu bentuk pelestarian seni budaya Bali demi ajeg Bali," kata Sudikerta.
Sudikerta berharap ajang ini tidak berhenti di sini tetapi perlu ada kelanjutannya. Karena itu Sudikerta langsung memerintahkan Kadis Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha dan I Komang Purnama agar menggelar ajang seprrti ini yang diperluas untuk seluruh kampus di Bali.
"Saya yang menyiapkan hadiahnya. juara 1 Rp 15 juta, juara 2 Rp 12 juta, juara 3 Rp 10 juta, juara 4 Rp 5 juta dan juara 5 Rp 3 juta," kata Sudikerta dan disambut aplaus dari seluruh hadirin.
Sebelumnya, Dadang Hermawan mengatakan, STIKOM Bali merupakan satu-satunya perguruan tinggi IT di Indonesia yang mengajarkan mata kulia tentang seni budaya Bali.
"Karena kita di Bali maka kami sejak dulu dalam kurikulum mengajarkan mata kuliah tentang seni dan budaya Bali. Bahkan sudah banyak skripsi mahasiswa yang mengolaborasikan IT dengan seni dan budaya. Jadi kalau bapak wagub buka google play store, ketik STIKOM Bali, di situ akan muncul beberapa aplikasi seperti belajar gamelan Bali melalui andrid, belajar tari legong melalui android, belajar aksara Bali melalui androi dan lain-lain," terang Dadang Hermawan.
Ketua Ketua Panitia TBTJ STIKOM Bali 2016, I Made Alit Janiartha melaporkan, ajang ini diikuti oleh 10 pasang mahasiswa-mahasiswa, utusan dari masing-masing UKM. Setelah acara pembukaan pada Jumat (15/07/2017) selanjutnya peserta mendapat pembekalan pengetahuan tentang public speaking, seni budaya dan agama Hindu selama tiga hari; kemudian bakti sosial penanaman 200 anakan pohon mangrove di Pantai Mertasari, Sanur.
"Penilaian dalam TBTJ ini lebih khusus kepada peran mahasiswa terhadap pelestarian seni budaya Bali dan pemahaman agama Hindu," tambah I Gede Yudhy Pratama, Ketua KMHD STIKOM Bali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Para pemenang ini selain mendapat piala, piagam penghargaan, dan beasiswa dari STIKOM Bali, juga sejumlah fasilitas dari sponsor.
Malam grand final TBTJ STIKOM Bali yang diadakan di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Drs. I Ketut Sudikerta, Kepala Dinas Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha, Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (Prof. Dr. I Made Badem), Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan jajaran manajemennya, serta Direktur Sudikerta Leadership I Komang Purnama. Sudikerta tak hanya sebagai tamu tetapi juga didaulat sebagai juri kehormatan.
Dalam sambutannya Sudikerta mengapreasiasi kegaiatan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dhaarma (KMHD) STIKOM Bali ini.
"Ini membuktikan mahasiswa STIKOM Bali tak hanya mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi tetapi juga seni dan budaya serta nilai-nilai ajaran agama Hindu. Sekaligus ini sebagai salah satu bentuk pelestarian seni budaya Bali demi ajeg Bali," kata Sudikerta.
Sudikerta berharap ajang ini tidak berhenti di sini tetapi perlu ada kelanjutannya. Karena itu Sudikerta langsung memerintahkan Kadis Kebudayaan Bali Dewa Putu Beratha dan I Komang Purnama agar menggelar ajang seprrti ini yang diperluas untuk seluruh kampus di Bali.
"Saya yang menyiapkan hadiahnya. juara 1 Rp 15 juta, juara 2 Rp 12 juta, juara 3 Rp 10 juta, juara 4 Rp 5 juta dan juara 5 Rp 3 juta," kata Sudikerta dan disambut aplaus dari seluruh hadirin.
Sebelumnya, Dadang Hermawan mengatakan, STIKOM Bali merupakan satu-satunya perguruan tinggi IT di Indonesia yang mengajarkan mata kulia tentang seni budaya Bali.
"Karena kita di Bali maka kami sejak dulu dalam kurikulum mengajarkan mata kuliah tentang seni dan budaya Bali. Bahkan sudah banyak skripsi mahasiswa yang mengolaborasikan IT dengan seni dan budaya. Jadi kalau bapak wagub buka google play store, ketik STIKOM Bali, di situ akan muncul beberapa aplikasi seperti belajar gamelan Bali melalui andrid, belajar tari legong melalui android, belajar aksara Bali melalui androi dan lain-lain," terang Dadang Hermawan.
Ketua Ketua Panitia TBTJ STIKOM Bali 2016, I Made Alit Janiartha melaporkan, ajang ini diikuti oleh 10 pasang mahasiswa-mahasiswa, utusan dari masing-masing UKM. Setelah acara pembukaan pada Jumat (15/07/2017) selanjutnya peserta mendapat pembekalan pengetahuan tentang public speaking, seni budaya dan agama Hindu selama tiga hari; kemudian bakti sosial penanaman 200 anakan pohon mangrove di Pantai Mertasari, Sanur.
"Penilaian dalam TBTJ ini lebih khusus kepada peran mahasiswa terhadap pelestarian seni budaya Bali dan pemahaman agama Hindu," tambah I Gede Yudhy Pratama, Ketua KMHD STIKOM Bali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016