Mangupura (Antara Bali) - Sejumlah pedagang layang-layang yang berjejer di Kawasan Jalan Sempidi, Badung, Bali, mengaku ramai pembeli saat musim layangan pada Juni-Juli di Pulau Dewata.

"Dalam sehari mampu menjual 10-20 buah layangan berbagai ukuran dengan harga yang bervariasi," kata Komang Ayu, salah satu pedagang layangan di Badung, Minggu.

Ia menuturkan, saat ini jenis layangan yang digemari konsumen yang rata-rata pembelinya anak-anak menyukai jenis layangan bebean, burung, janggar dan celepuk.

"Untuk harga satu buah layangan pecuk dibandrol dengan harga Rp15.000 untuk ukuran sedang," katanya.

Sedangkan, untuk layangan janggar dibandrol dengan harga Rp20.000 untuk ukuran sedang, layangan celepuk (Rp30.000), bebean (Rp10.000) ukuran kecil, layangan burung (Rp25.000) ukuran sedang.

Komang Ayu mengakui, saat libur sekolah beberapa bulan lalu, omzet penjualan layangan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya pada periode yang sama mencapai 10 persen.

"Mungkin akibat musim kemarau yang cukup panjang bulan lalu dan angin yang cukup kencang, makanya banyak yang membeli layangan," ujarnya.

Hal senada diungkapkan, Ngurah Jaya penjual layangan di Badung mengakui, dalam sehari mampu menjual layangan 20-30 buah untuk berbagai jenis dan ukuran.

"Layangan yang saya jual ini, ada kiriman dari sejumlah pengerajin layangan dan ada juga sebagaian layangan yang saya buat sendiri," katanya.

Untuk jenis layangan yang ramai diminati konsumen, diakuinya, yakni untuk jenis layangan bebean, layangan janggar, burung dan pecukan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016