Beijing (Antara Bali) - Wakil Pesiden RI Jusuf Kalla mengadakan
pertemuan bilateral dengan Presiden Mongolia Tsakhia Elbegdorj, membahas
penguatan hubungan serta kerja sama kedua negara, di Mongolia, Kamis
malam waktu setempat.
Wapres yang didampingi antara lain Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo tersebut, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta ucapan selamat atas penyelengaraan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, di Mongolia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, yang diterima Antara Beijing, Jumat.
Wapres RI juga menekankan pentingnya kedua negara meningkatkan hubungan kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Hal tersebut mengingat tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Mongolia.
Terletak di antara Rusia dan Tiongkok, negara berpenduduk 3 juta jiwa ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang positif, didukung oleh sektor pertambangan dan energinya.
Mongolia juga semakin dikenal dengan hasil pertaniannya, yang telah berhasil mengekspor daging sapi dan kambing yang cukup menguntungkan. Pemerintahan Mongolia yang demokratis sangat aktif dalam mendorong isu-isu demokrasi dan HAM di forum-forum internasional, termasuk dengan menjadi peserta reguler dalam pertemuan tahunan Bali Democracy Forum di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia dan Mongolia menyepakati penguatan hubungan bilateral Indonesia-Mongolia dalam enam prioritas bidang kerja sama, antara lain bidang pemajuan demokrasi, HAM, tata kelola pemerintahan dan peraturan perundang-undangan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, pertambangan, pertanian, sosial budaya, serta kerja sama regional dan global.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Mongolia yang telah dimulai sejak 21 Desember 1956. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Wapres yang didampingi antara lain Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo tersebut, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta ucapan selamat atas penyelengaraan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, di Mongolia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, yang diterima Antara Beijing, Jumat.
Wapres RI juga menekankan pentingnya kedua negara meningkatkan hubungan kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Hal tersebut mengingat tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Mongolia.
Terletak di antara Rusia dan Tiongkok, negara berpenduduk 3 juta jiwa ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang positif, didukung oleh sektor pertambangan dan energinya.
Mongolia juga semakin dikenal dengan hasil pertaniannya, yang telah berhasil mengekspor daging sapi dan kambing yang cukup menguntungkan. Pemerintahan Mongolia yang demokratis sangat aktif dalam mendorong isu-isu demokrasi dan HAM di forum-forum internasional, termasuk dengan menjadi peserta reguler dalam pertemuan tahunan Bali Democracy Forum di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia dan Mongolia menyepakati penguatan hubungan bilateral Indonesia-Mongolia dalam enam prioritas bidang kerja sama, antara lain bidang pemajuan demokrasi, HAM, tata kelola pemerintahan dan peraturan perundang-undangan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, pertambangan, pertanian, sosial budaya, serta kerja sama regional dan global.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Mongolia yang telah dimulai sejak 21 Desember 1956. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016