Parade Kereta besar yang mengusung Arca Sri Krishna, Sri Baladewa, dan Sri Subhadra Dewi, dengan hiasan yang khas ditarik sejauh empat kilometer melintasi jalan-jalan  di sekeliling Lapangan Bajra Sandhi Niti Mandala Renon Denpasar, mendapat perhatian antusias masyarakat.
    
Parade tersebut merupakan puncak dari Bhakti Festival merayakan hari jadinya yang ke-50 perkumpulan Internasional Society for Krishna Consciouness (ISKCON) di daerah ini. Kegiatan secara prestisius berlangsung selama dua hari.
    
Penyelenggaraan Festival yang dibuka oleh utusan Gubernur Bali, dan dihadiri Kementerian Agama Republik Indonesia, World Hindu Parisad dan Parisada Hindu Dharma Indonesia, bertujuan berbagi kebahagiaan pengabdian suci Bhakti dengan pengucapan nama suci Tuhan, merupakan kegiatan utama pada jalan bhakti atau Bhakti-yoga dalam tradisi Hindu purba.
    
Pada festival yang dihadiri masyarakat kota Denpasar dan sekitarnya itu, panitia juga melaksanakan kegiatan sosial dengan yoga, meditasi mantra, pemeriksaan kesehatan gratis, ceramah/dharma wacana, kirtan (menyanyikan nama-nama suci Tuhan) dan drama.
    
Di samping itu pula, panitia menyuguhkan pameran buku-buku tentang yoga dan spiritualitas, dan pembagian makanan vegetarian gratis dan semua kegiatan itu disambut antusias oleh masyarakat.
    
Sementara itu, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Drs. I Ketut Widnya, MA., M.Phil., Ph.D, menilai gerakan bhakti, yang baru kali ini diwujudkan dalam bentuk festival, memiliki arti penting.

"Saya nilai bahwa betapa acara ini sangat penting artinya untuk memberi ruang besar bagi umat Hindu berkontribusi positif, khususnya festival keagamaan dan seni suara yang terekspresikan melalui lagu-lagu suci keagamaan," kata Dirjen dalam sambutan tertulis.

Dia menyatakan, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, festival Bhakti dapat dikatakan sebagai sumbangsih nyata umat Hindu ISKCON di Indonesia dalam mewujudkan keragaman entitas agama dan budaya sebagai salah satu aset bangsa.

Di sisi lain, acara ini juga sarat makna untuk menggambarkan betapa kerukunan, kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa batas di antara sesama umat Hindu ISKCON di Indonesia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016