Negara (Antara Bali) - Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana menghadapi arus balik Hari Raya Idul Fitri dari dua arah yaitu yang akan masuk serta keluar Pulau Bali.
"Ini bedanya saat mudik antara Bali dan daerah lainnya. Kalau di Bali, ada yang keluar dan masuk, dengan jumlah mencapai puluhan ribu kendaraan," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, saat melakukan rapat koordinasi dengan institusi terkait di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat.
Ia mengatakan, saat arus mudik lalu, keberangkatan masyarakat yang pulang kampung ke Jawa, diimbangi dengan kedatangan wisatawan yang masuk ke Bali.
Dari pendataan, menurutnya, selama arus mudik ada 72 ribu lebih sepeda motor yang keluar Bali, sementara jumlah kendaraan roda empat juga tidak jauh berbeda.
"Sementara kendaraan yang masuk ke Bali mencapai 42 ribu unit, didominasi mobil wisatawan. Inilah yang harus diantisipasi, agar tidak terjadi permasalahan saat arus balik," ujarnya.
Bercermin dari antrian hingga 15 kilometer saat arus mudik lalu, ia mengajak seluruh institusi terkait untuk melakukan evaluasi sehingga tidak muncul masalah yang sama saat arus balik.
Selain rekayasa atau pengalihan arus lalu-lintas menurut jenis kendaraan, ia mengatakan, juga disediakan kantong-kantong parkir untuk mengurangi penumpukan kendaraan di jalan raya.
Ia mengtakan, truk di luar yang mengangkut kebutuhan pokok yang masih beroperasi juga harus ditertibkan, karena saat arus mudik lalu cukup menganggu lalu-lintas.
"Kan sudah ada surat edaran, truk selain yang memuat kebutuhan pokok dilarang beroperasi. Agar tidak terulang kejadian saat arus mudik, kami mohon Dinas Perhubungan Provinsi Bali bisa mengantisipasi, dengan mengarahkan truk-truk untuk parkir di Denpasar," katanya.
Jika sudah sampai di Jembrana apalagi Gilimanuk, ia mengatakan, sulit untuk mengatur truk-truk tersebut, karena lahan parkir yang terbatas, seperti di parkir jembatan timbang yang hanya mampu menampung 300 truk.
Meskipun arus balik dari Jawa nantinya akan padat, ia menegaskan, pemeriksaan terhadap orang, kendaraan dan barang tetap akan dilakukan di pintu keluar pelabuhan, sesuai prosedur yang selama ini sudah dijalankan.
Selain pemeriksaan manual, saat ini di Pelabuhan Gilimanuk juga dilengkapi x-ray yang dioperasikan Brimob Polda Bali.
"Penambahan personil juga kami lakukan, apalagi beberapa waktu lalu ada aksi terorisme di Solo. Pokoknya, kami maksimalkan pengamanan di pintu masuk Bali," ujarnya.
Sedangkan Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Sugeng Purwanto mengatakan, untuk mengurangi antrian kendaraan, pihaknya mempercepat bongkat muat kapal yang sandar.
Ia memperkirakan, arus kendaraan yang keluar dari Bali akan didominasi mobil pribadi, dengan perkiraan puncak pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7).(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Ini bedanya saat mudik antara Bali dan daerah lainnya. Kalau di Bali, ada yang keluar dan masuk, dengan jumlah mencapai puluhan ribu kendaraan," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, saat melakukan rapat koordinasi dengan institusi terkait di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat.
Ia mengatakan, saat arus mudik lalu, keberangkatan masyarakat yang pulang kampung ke Jawa, diimbangi dengan kedatangan wisatawan yang masuk ke Bali.
Dari pendataan, menurutnya, selama arus mudik ada 72 ribu lebih sepeda motor yang keluar Bali, sementara jumlah kendaraan roda empat juga tidak jauh berbeda.
"Sementara kendaraan yang masuk ke Bali mencapai 42 ribu unit, didominasi mobil wisatawan. Inilah yang harus diantisipasi, agar tidak terjadi permasalahan saat arus balik," ujarnya.
Bercermin dari antrian hingga 15 kilometer saat arus mudik lalu, ia mengajak seluruh institusi terkait untuk melakukan evaluasi sehingga tidak muncul masalah yang sama saat arus balik.
Selain rekayasa atau pengalihan arus lalu-lintas menurut jenis kendaraan, ia mengatakan, juga disediakan kantong-kantong parkir untuk mengurangi penumpukan kendaraan di jalan raya.
Ia mengtakan, truk di luar yang mengangkut kebutuhan pokok yang masih beroperasi juga harus ditertibkan, karena saat arus mudik lalu cukup menganggu lalu-lintas.
"Kan sudah ada surat edaran, truk selain yang memuat kebutuhan pokok dilarang beroperasi. Agar tidak terulang kejadian saat arus mudik, kami mohon Dinas Perhubungan Provinsi Bali bisa mengantisipasi, dengan mengarahkan truk-truk untuk parkir di Denpasar," katanya.
Jika sudah sampai di Jembrana apalagi Gilimanuk, ia mengatakan, sulit untuk mengatur truk-truk tersebut, karena lahan parkir yang terbatas, seperti di parkir jembatan timbang yang hanya mampu menampung 300 truk.
Meskipun arus balik dari Jawa nantinya akan padat, ia menegaskan, pemeriksaan terhadap orang, kendaraan dan barang tetap akan dilakukan di pintu keluar pelabuhan, sesuai prosedur yang selama ini sudah dijalankan.
Selain pemeriksaan manual, saat ini di Pelabuhan Gilimanuk juga dilengkapi x-ray yang dioperasikan Brimob Polda Bali.
"Penambahan personil juga kami lakukan, apalagi beberapa waktu lalu ada aksi terorisme di Solo. Pokoknya, kami maksimalkan pengamanan di pintu masuk Bali," ujarnya.
Sedangkan Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk Sugeng Purwanto mengatakan, untuk mengurangi antrian kendaraan, pihaknya mempercepat bongkat muat kapal yang sandar.
Ia memperkirakan, arus kendaraan yang keluar dari Bali akan didominasi mobil pribadi, dengan perkiraan puncak pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7).(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016