Semarapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika optimistis prospek dari program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang digulirkan oleh pemprov setempat sangat bagus untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan pangan, Simantri ini nantinya akan menghasilkan produk makanan yang sehat karena semuanya organik dan itu semakin hari semakin dicari. Jadi, saya yakin Simantri ini akan bagus masa depannya," kata Pastika saat meninjau Simantri 453 Kelompok Tani Ternak Telaga Sari, di Desa Pikat, Semarapura, Senin (4/7).

Menurut dia, Simantri yang telah diluncurkan sejak 2009 itu tidak sesederhana yang dibayangkan oleh orang-orang, namun perlu keseriusan dan kerja keras dari para anggotanya.

Di dalam program Simantri, ucap Pastika, terdapat sebuah tujuan besar yakni menjadikan Bali sebagai Pulau Organik, selain itu juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan menarik perhatian generasi muda untuk mulai melirik sektor pertanian sebagai mata pencaharian.

"Sekarang generasi muda itu tidak mau jadi petani, petani itu identik dengan miskin, kotor, kerjanya berat, namun dengan Simantri ini, kita berusaha menghilangkan stigma tersebut," ujarnya.

Untuk itulah, penerima bantuan Simantri harus mampu menerapkan teknologi-teknologi terbaru di bidang pertanian agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.

"Kita sudah harus mulai meninggalkan cara bertani tradisional, kita manfaatkan teknologi, dan itu akan menarik perhatian generasi muda untuk bertani karena mereka suka dengan teknologi dan inovasi," ucapnya.

Pastika juga meminta agar para petani mengetahui kebutuhan pasar, dan teknik pemasaran karena petani di Bali cenderung kurang memahami pasar dan pemasaran sehingga menyebabkan pendapatannya tidak maksimal.

"Kita harus belajar dari pasar, jangan asal tanam. Kita harus survei dulu apa yang laku di pasaran, itu yang kita tanam," ucapnya.

Sementara itu Ketua Simantri 453 Kelompok Tani Ternak Telaga Sari I Putu Adnyana Putra, menjelaskan sejak berdirinya Simantri yang dipimpinnya tersebut pada 2014, dari 20 sapi betina dan 1 ekor sapi jantan yang diterima, sampai saat ini telah menghasilkan 10 ekor anak dari hasil kawin secara alami.

Saat ini, kelompoknya tengah mencoba menanam padi di lahan seluas 500 are dengan sama sekali tidak menggunakan pupuk kimia namun menggunakan pupuk organik hasil dari Simantri dan dalam waktu dekat akan segera panen. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016