Kuta (Antara Bali) - Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara menyatakan bahwa 140 pilot dan awak kabin sudah menjalani tes narkoba di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai menghadapi arus mudik Lebaran.
Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Yusfandri Gona, di Kuta Kabupaten Badung, Rabu, menjelaskan bahwa tes narkoba tersebut telah dilakukan pada Sabtu (25/6) yang dilakukan oleh Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan.
Selain kepada pilot, co-pilot dan awak kabin, tes tersebut juga diberikan kepada teknisi pesawat.
Menurut dia, dari hasil tes tersebut tidak ditemukan kru dan awak pesawat yang mengonsumsi narkotika.
"Cuma ada beberapa yang habis minum obat flu," katanya.
Rencananya pemeriksaan narkoba akan intensif dilakukan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia penerbangan tersebut bekerja tanpa pengaruh alkohol atau obat terlarang.
Sementara itu di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dia menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa lisensi kru sebanyak 112 orang.
"Sedangkan 223 awak kabin di wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga sudah dicek lisensinya," ucapnya.
Tidak hanya bagi awak dan kru pesawat udara, Otban IV juga memeriksa lisensi orang yang mengeluarkan lisensi bagi awak dan kru pesawat udara tersebut yakni berjumlah sebanyak 57 orang.
Seperti diketahui sebelum layak terbang, kru dan awak pesawat harus mengantongi lisensi sebagai salah satu syarat mutlak.
Apabila awak dan kru melakukan pelanggaran maka pihak berwenang berhak mencabut lisensi tersebut.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau kesiapan operasi Lebaran di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada Jumat (24/6) meminta agar kru dan awak pesawat dites urine.
Menurut dia, tes urine dilakukan bertahap dengan metode sampling yang harus dijalani oleh semua awak pesawat maskapai penerbangan sesuai dengan instruksi yang telah ia buat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Yusfandri Gona, di Kuta Kabupaten Badung, Rabu, menjelaskan bahwa tes narkoba tersebut telah dilakukan pada Sabtu (25/6) yang dilakukan oleh Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan.
Selain kepada pilot, co-pilot dan awak kabin, tes tersebut juga diberikan kepada teknisi pesawat.
Menurut dia, dari hasil tes tersebut tidak ditemukan kru dan awak pesawat yang mengonsumsi narkotika.
"Cuma ada beberapa yang habis minum obat flu," katanya.
Rencananya pemeriksaan narkoba akan intensif dilakukan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia penerbangan tersebut bekerja tanpa pengaruh alkohol atau obat terlarang.
Sementara itu di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, dia menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa lisensi kru sebanyak 112 orang.
"Sedangkan 223 awak kabin di wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga sudah dicek lisensinya," ucapnya.
Tidak hanya bagi awak dan kru pesawat udara, Otban IV juga memeriksa lisensi orang yang mengeluarkan lisensi bagi awak dan kru pesawat udara tersebut yakni berjumlah sebanyak 57 orang.
Seperti diketahui sebelum layak terbang, kru dan awak pesawat harus mengantongi lisensi sebagai salah satu syarat mutlak.
Apabila awak dan kru melakukan pelanggaran maka pihak berwenang berhak mencabut lisensi tersebut.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau kesiapan operasi Lebaran di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada Jumat (24/6) meminta agar kru dan awak pesawat dites urine.
Menurut dia, tes urine dilakukan bertahap dengan metode sampling yang harus dijalani oleh semua awak pesawat maskapai penerbangan sesuai dengan instruksi yang telah ia buat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016