Amlapura (Antara Bali)- Tarian Gebug Ende dari Desa Seraya, Karangasem yang merupakan salah satu budaya warisan nenek moyang, dipentaskan secara kolosal untuk memeriahkan serangkaian HUT ke-376 Kota Amlapura, Rabu.

Fragmentari kolosal tersebut didukung sebanyak 200 penari yang dipentaskan putra dan putri Karangasem. Pementasan berlangsung setelah Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar Apel Peringatan Puncak Hari Ulang Tahun Kota Amlapura di Lapangan Tanah Aron Amlapura diikuti seluruh pimpinan dan elemen masyarakat.

Pementasan fragmentari kolosal perang tanding dalam tradisi Gebug Ende tersebut, berhubungan dengan tradisi dan kepercayaan warga yang berkaitan dengan ritual keagamaan. Tarian ini dipentaskan saat musim kemarau tiba, dengan tujuan memohon turunnya hujan.

Diceritakan dahulu kala, di Kerajaan Karangasem tepatnya wilayah bagian timur, mengalami musim kemarau panjang dan masyarakatnya terserang wabah penyakit ganas.

Guna menanggulangi musim kemarau panjang dan memerangi wabah penyakit itu, Raja Karangasem menggelar ritual mohon turun hujan, yang disertai atraksi tarian Gebug Ende.

Tarian adu ketangkasan Gebug Ende ini, bukanlah pementasan main-main dan perlu keahlian khusus, di mana dua orang pria saling berhadapan untuk bertanding, membawa tongkat dari rotan dengan panjang 1,5 - 2 meter yang digunakan untuk memukul atau menggebug lawan. Dan di salah satu tangannya, biasanya yang sebelah kiri membawa tameng (disebut Ende) berbentuk bundar yang digunakan menangkis serangan lawan.

Dengan terkenalnya tarian Gebug Ende di Desa Seraya, mencuatkan kisah yang melegenda mengenai Soroh Tegak Petang Dasa atau 40 orang pendekar yang memiliki kedigjayaan. Mereka lalu direkrut menjadi prajurit dan diajak bersama oleh Raja Karangasem untuk menyerang kerajaan Lombok Barat, dan kemudian berhasil meraih kemenangan. Maka tradisi Gebug Ende mengingatkan kembali akan peristiwa kemenangan yang pernah terjadi waktu lampau. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Tri Vivi Suryani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016