Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali meminta wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Pulau Dewata supaya tidak khawatir karena mengacu pada rilis resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga Senin, Bali belum tertular virus zika.
"Berdasarkan data WHO, hingga saat ini termasuk Indonesia belum tertular virus zika. Saat ini, sebanyak 60 negara sudah tertular virus zika. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 negara telah menetapkan status KLB, sedangkan 14 negara baru tertular," kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Senin.
Meskipun demikian, kata dia, Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mencegah masuknya virus yang berpengaruh pada perkembangan janin tersebut.
"Sebagai pintu masuk utama, Bali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Sejak awal kemunculan virus ini, Pemprov Bali juga telah menyiagakan tim medis di pintu-pintu masuk Bali," ucap Dewa Mahendra usai mengikuti rapat koordinasi terbatas dengan Dinas Kesehatan dan Pariwisata Provinsi Bali itu.
Di samping itu, deteksi dini juga terus dilakukan pada rumah sakit yang tersebar di seluruh Bali karena gejalanya mirip penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Selain itu, Dinas Kesehatan secara rutin mengambil sampel darah penderita DBD dan mengujinya di laboratorium. Hingga saat ini, tak ditemukan penularan penyakit yang disebabkan virus zika itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengingatkan kembali masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan mulai dari lingkungan rumah tangga.
Menurut dia, langkah 3M plus adalah upaya yang paling efektif dalam pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu.
"3M plus, yaitu menguras tempat pembuangan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk dengan tidur memakai kelambu dan obat nyamuk," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A.A. Gede Yuniartha Putra menjelaskan bahwa pertemuan mendadak ini digelar untuk menyikapi pemberitaan seputar virus zika yang diwartakan sejumlah media internasional, khususnya Australia.
Menurut dia, informasi tersebut patut disikapi mengingat keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang sangat rentan terhadap isu seputar kesehatan.
Berpedoman pada penjelasan dari Dinas Kesehatan yang mengacu data WHO, pihaknya akan menyurati kepala perwakilan negara sahabat yang berkedudukan di Pulau Dewata. Surat tersebut bertujuan meyakinkan wisatawan agar tidak khawatir berkunjung ke Bali.
Sementara itu, Sekretaris Gabungan Industri Pariwisata Indonasia (GIPI) Daerah Bali I Gede Nurjaya mengapresiasi respons jajaran Pemprov Bali dalam menyikapi isu yang sedang berkembang.
Sebagai organisasi yang beranggotakan pengelola industri pariwisata, pihaknya akan berupaya menyosialisasikan hasil pertemuan dan meyakinkan wisatawan mancanegara agar tidak khawatir berwisata ke Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Berdasarkan data WHO, hingga saat ini termasuk Indonesia belum tertular virus zika. Saat ini, sebanyak 60 negara sudah tertular virus zika. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 negara telah menetapkan status KLB, sedangkan 14 negara baru tertular," kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Senin.
Meskipun demikian, kata dia, Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mencegah masuknya virus yang berpengaruh pada perkembangan janin tersebut.
"Sebagai pintu masuk utama, Bali mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Sejak awal kemunculan virus ini, Pemprov Bali juga telah menyiagakan tim medis di pintu-pintu masuk Bali," ucap Dewa Mahendra usai mengikuti rapat koordinasi terbatas dengan Dinas Kesehatan dan Pariwisata Provinsi Bali itu.
Di samping itu, deteksi dini juga terus dilakukan pada rumah sakit yang tersebar di seluruh Bali karena gejalanya mirip penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Selain itu, Dinas Kesehatan secara rutin mengambil sampel darah penderita DBD dan mengujinya di laboratorium. Hingga saat ini, tak ditemukan penularan penyakit yang disebabkan virus zika itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengingatkan kembali masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan mulai dari lingkungan rumah tangga.
Menurut dia, langkah 3M plus adalah upaya yang paling efektif dalam pencegahan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu.
"3M plus, yaitu menguras tempat pembuangan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk dengan tidur memakai kelambu dan obat nyamuk," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A.A. Gede Yuniartha Putra menjelaskan bahwa pertemuan mendadak ini digelar untuk menyikapi pemberitaan seputar virus zika yang diwartakan sejumlah media internasional, khususnya Australia.
Menurut dia, informasi tersebut patut disikapi mengingat keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang sangat rentan terhadap isu seputar kesehatan.
Berpedoman pada penjelasan dari Dinas Kesehatan yang mengacu data WHO, pihaknya akan menyurati kepala perwakilan negara sahabat yang berkedudukan di Pulau Dewata. Surat tersebut bertujuan meyakinkan wisatawan agar tidak khawatir berkunjung ke Bali.
Sementara itu, Sekretaris Gabungan Industri Pariwisata Indonasia (GIPI) Daerah Bali I Gede Nurjaya mengapresiasi respons jajaran Pemprov Bali dalam menyikapi isu yang sedang berkembang.
Sebagai organisasi yang beranggotakan pengelola industri pariwisata, pihaknya akan berupaya menyosialisasikan hasil pertemuan dan meyakinkan wisatawan mancanegara agar tidak khawatir berwisata ke Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016