Jakarta (Antara Bali) - Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mendukung Presiden Joko Widodo yang menggunakan hak preogratifnya dalam mengusulkan pencalonan tunggal Komjen Pol Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
"Presiden Jokowi telah menggunakan hak preogratif Presiden dengan sangat tepat dalam penunjukan calon Kapolri," kata Presiden KSBSI Mudhofir Khamid, di Jakarta, Minggu.
Menurut Mudhofir, figur Tito yang ditunjuk Presiden itu mendapat respons positif dari semua pihak dan yang terpenting, keputusan tersebut tidak menimbulkan polemik dan gejolak politik seperti yang terjadi sebelumnya.
Selain itu, ujar dia, Tito yang merupakan figur Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) itu dinilai sudah teruji dan memiliki kinerja baik dan profesional.
Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu memimpin instasi Polri menjadi lebih baik lagi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta humanis, demi mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum.
"KSBSI sebagai organisasi buruh yang memiliki fungsi kontrol sosial terhadap institusi pemerintahan, memiliki harapan kepada sosok Kapolri baru untuk dapat melanjutkan kerjasama yang lebih baik lagi, baik dalam hal penegakan hukum permasalahan pidana ketenagakerjaan, maupun isu-isu kamtibmas lainnya," tutur Mudhofir.
Presiden KSBSI menyatakan, pro dan kontra atas suatu keputusan pasti terjadi, dan itu merupakan proses pendewasaan dalam sebuah negara demokrasi.
Sebagaimana diwartakan, pencalonan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki pensiun Juli nanti disambut netizen di 'twitter'.
"Emosinya 'trust' dan 'joy'. Artinya media sosial menyambut positif atas penunjukan itu. Emosi tersebut dimunculkan dari berbagai cuitan alias pernyataan (tweet) yang ditujukan kepada Tito," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, di Jakarta, Sabtu (18/6).
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan "software AI" (Artificial Intelligence) mencatat, sepanjang 15 hingga 17 Juni 2016 pukul 17.00 WIB, sebanyak 27.507 tweet menyambut antusias pilihan Jokowi atas Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.
Menurut dia, netizen menilai keputusan Jokowi mencalonkan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri sebagai pilihan yang baik. Selain menunjukkan keterkejutannya, Netizen memberi ucapan selamat kepada mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Ia menambahkan, pencalonan Tito sebagai calon tunggal Kapolri juga mendapat perhatian media "online" atau daring. Dari 250 media daring yang diriset Indonesia Indicator, pemberitaan soal isu ini mencapai 2.876 berita.
Dari 2.876 berita tersebut, lanjut Rustika, hanya ditemukan sebanyak 54 pemberitaan yang memberikan judul artikel dengan sentimen negatif yang ditujukan ke Tito. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Presiden Jokowi telah menggunakan hak preogratif Presiden dengan sangat tepat dalam penunjukan calon Kapolri," kata Presiden KSBSI Mudhofir Khamid, di Jakarta, Minggu.
Menurut Mudhofir, figur Tito yang ditunjuk Presiden itu mendapat respons positif dari semua pihak dan yang terpenting, keputusan tersebut tidak menimbulkan polemik dan gejolak politik seperti yang terjadi sebelumnya.
Selain itu, ujar dia, Tito yang merupakan figur Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) itu dinilai sudah teruji dan memiliki kinerja baik dan profesional.
Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan mampu memimpin instasi Polri menjadi lebih baik lagi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta humanis, demi mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum.
"KSBSI sebagai organisasi buruh yang memiliki fungsi kontrol sosial terhadap institusi pemerintahan, memiliki harapan kepada sosok Kapolri baru untuk dapat melanjutkan kerjasama yang lebih baik lagi, baik dalam hal penegakan hukum permasalahan pidana ketenagakerjaan, maupun isu-isu kamtibmas lainnya," tutur Mudhofir.
Presiden KSBSI menyatakan, pro dan kontra atas suatu keputusan pasti terjadi, dan itu merupakan proses pendewasaan dalam sebuah negara demokrasi.
Sebagaimana diwartakan, pencalonan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki pensiun Juli nanti disambut netizen di 'twitter'.
"Emosinya 'trust' dan 'joy'. Artinya media sosial menyambut positif atas penunjukan itu. Emosi tersebut dimunculkan dari berbagai cuitan alias pernyataan (tweet) yang ditujukan kepada Tito," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, di Jakarta, Sabtu (18/6).
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan "software AI" (Artificial Intelligence) mencatat, sepanjang 15 hingga 17 Juni 2016 pukul 17.00 WIB, sebanyak 27.507 tweet menyambut antusias pilihan Jokowi atas Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.
Menurut dia, netizen menilai keputusan Jokowi mencalonkan Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri sebagai pilihan yang baik. Selain menunjukkan keterkejutannya, Netizen memberi ucapan selamat kepada mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Ia menambahkan, pencalonan Tito sebagai calon tunggal Kapolri juga mendapat perhatian media "online" atau daring. Dari 250 media daring yang diriset Indonesia Indicator, pemberitaan soal isu ini mencapai 2.876 berita.
Dari 2.876 berita tersebut, lanjut Rustika, hanya ditemukan sebanyak 54 pemberitaan yang memberikan judul artikel dengan sentimen negatif yang ditujukan ke Tito. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016