Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mendorong para pelaku koperasi dan UMKM di Pulau Dewata dapat meningkatkan daya saing di tengah pemberlakuan era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Melalui pelatihan ini, saya harap para pelaku koperasi dan UMKM bisa semakin meningkat daya saing, terutama menghadapi persaingan global dewasa ini. Saya ingin semua masyarakat siap bersaing dengan SDM dari luar negeri," kata Sudikerta dalam acara Pembukaan Diklat Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UMKM, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam memberdayakan SDM koperasi dan UMKM untuk melakukan berbagai program pelatihan.
Sudikerta juga berharap para pelaku koperasi dan UMKM bisa sebagai penstabil kondisi ekonomi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat melemahnya nilai rupiah.
"Seharusnya koperasi dan UMKM tidak begitu kena imbas karena sudah menggunakan bahan baku lokal dalam proses produksinya, sehingga bisa menekan biaya produksi," ucapnya.
Selain itu, Sudikerta juga menyadari bahwa masih banyak permasalahan yang dijumpai dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM. Persoalan tidak hanya akan selesai dengan pengadaan diklat saja, namun juga diperlukan penataan kebijakan atau regulasi yang lebih mendukung upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui perda.
Pemberdayaan koperasi dan UMKM Bali secara terpadu dan berkelanjutan diharapkan mampu menyelaraskan struktur perekonomian Bali, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan.
"Ke depan, saya harap semakin banyak tumbuh wirausahawan Bali, untuk menopang ekonomi Bali khususnya yang berbasis kerakyatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Dewa Nyoman Patra mengatakan pelatihan itu diadakan untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola menjadi lebih kompeten di bidangnya.
"Acara ini juga hasil kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah karena sesuai dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM," ujarnya.
Pihaknya berharap melalui pelatihan yang dihadiri oleh para pelaku koperasi dan UMKM seluruh Bali ini, bisa berlanjut dengan bantuan modal awal bagi para wirausaha pemula yang mulai tumbuh di kalangan anak muda.
Selain itu, Dewa Patra juga membeberkan bahwa peluang mendirikan koperasi baru relatif masih terbuka lebar, terutama pada sektor riil dan jasa yang belum banyak dicoba. "Maka melalui pelatihan ini banyak peserta yang akan bisa memulainya," ucapnya.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan sertifikat bagi koperasi penerima badan hukum yang berjumlah 18 koperasi dan penyerahan sertifikat bagi kopreasi penerima izin usaha simpan pinjam yang berjumlah 21 koperasi oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Melalui pelatihan ini, saya harap para pelaku koperasi dan UMKM bisa semakin meningkat daya saing, terutama menghadapi persaingan global dewasa ini. Saya ingin semua masyarakat siap bersaing dengan SDM dari luar negeri," kata Sudikerta dalam acara Pembukaan Diklat Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UMKM, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam memberdayakan SDM koperasi dan UMKM untuk melakukan berbagai program pelatihan.
Sudikerta juga berharap para pelaku koperasi dan UMKM bisa sebagai penstabil kondisi ekonomi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat melemahnya nilai rupiah.
"Seharusnya koperasi dan UMKM tidak begitu kena imbas karena sudah menggunakan bahan baku lokal dalam proses produksinya, sehingga bisa menekan biaya produksi," ucapnya.
Selain itu, Sudikerta juga menyadari bahwa masih banyak permasalahan yang dijumpai dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM. Persoalan tidak hanya akan selesai dengan pengadaan diklat saja, namun juga diperlukan penataan kebijakan atau regulasi yang lebih mendukung upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui perda.
Pemberdayaan koperasi dan UMKM Bali secara terpadu dan berkelanjutan diharapkan mampu menyelaraskan struktur perekonomian Bali, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan.
"Ke depan, saya harap semakin banyak tumbuh wirausahawan Bali, untuk menopang ekonomi Bali khususnya yang berbasis kerakyatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Dewa Nyoman Patra mengatakan pelatihan itu diadakan untuk meningkatkan kapasitas SDM pengelola menjadi lebih kompeten di bidangnya.
"Acara ini juga hasil kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah karena sesuai dengan komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM," ujarnya.
Pihaknya berharap melalui pelatihan yang dihadiri oleh para pelaku koperasi dan UMKM seluruh Bali ini, bisa berlanjut dengan bantuan modal awal bagi para wirausaha pemula yang mulai tumbuh di kalangan anak muda.
Selain itu, Dewa Patra juga membeberkan bahwa peluang mendirikan koperasi baru relatif masih terbuka lebar, terutama pada sektor riil dan jasa yang belum banyak dicoba. "Maka melalui pelatihan ini banyak peserta yang akan bisa memulainya," ucapnya.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan sertifikat bagi koperasi penerima badan hukum yang berjumlah 18 koperasi dan penyerahan sertifikat bagi kopreasi penerima izin usaha simpan pinjam yang berjumlah 21 koperasi oleh Wakil Gubernur Ketut Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016