Mangupura (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung, Bali, meminta Dinas Kebudayaan (Disbud) setempat memberi bantuan dana kepada para seniman sekaa Angklung Desa Sangeh yang mewakili kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38.

"Saya sangat prihatin dengan hal ini karena sejak satu bulan latihan, seniman yang akan mewakili Badung untuk kegiatan PKB tidak pernah mendapat bantuan dan pendampingan," kata Anggota Komisi IV DPRD Badung, I.B Sunartha, di Gedung DPRD Badung, Rabu.

Ia menyesalkan, tim pendamping dari Dinas Kebudayan Badung belum pernah mendatangi para seniman dan memberikan bantuan, sehingga para seniman ini mengeluarkan biaya sendiri selama latihan untuk membeli konsumsi.

Padahal, seniman angklung yang menjadi duta Kabupaten Badung dalam PKB nanti akan pentas pada 13 Juni 2016 di Denpasar. "Sampai saat ini belum ada kejelasan dana untuk transportasi dan konsumsi yang akan diterima seniman angklung ini," ujarnya.

Sunartha juga menyesalkan, Disbud tidak turun langsung atau jemput bola melihat kondisi para seniman tersebut. "Saya mengkhawatirkan, apabila hal ini terus terjadi maka, Kabupaten Badung akan sulit mencari seniman untuk mewakili daerah itu dalam kegiatan PKB," ujarnya.

Hal ini dikarenakan, bahwa PKB merupakan acara tahunan yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. "Untuk itu saya mengharapkan pemerintah memberi perhatian lebih terhadap seniman Badung," ujarnya.

Kepala Disbud Badung IB Anom Bhasma dikonfirmasi terpisah membantah tidak mendampingi para seniman latihan, karena setiap sekaa ada tim yang mendampingi.

"Sudah ada staf yang mendampingi dimasing-masing sekaa, namun masalahnya ada sekaa yang belum memberikan daftar nama dan jadwal latihan. Jadi kita sering kesulitan," ujarnya.

Ia mengatakan, khusus untuk Sekaa Angklung Desa Sangeh, memang tidak diperlombakan, karena sekaa ini hanya pentas biasa.
"Yang jelas sekaa angklung Desa Sangeh ini hanya pentas saja, tidak diperlombakan dan akan mendapat dana Rp37 juta," ujarnya.

Namun, terkait anggaran, kata dia, tidak dapat diberikan anggaran gelontoran, karena terbentur masalah sistem anggaran. "Anggaran baru cair setelah pementasan, itupun harus berdasarkan by name by addres dan harus melaporkan jadwal latihan," ujarnya.

Ia menjelaskan, dana dari pemerintah akan diberikan setelah pentas. "Ini sesuai dengan prosedur administrasi anggaran," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016