Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 100 peserta tenaga pendidik di Kabupaten Badung, Bali, mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan di Ruang Pertemuan Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat setempat, Selasa.
"Pelatihan itu berlangsung selama dua hari, 7-9 Juni 2016 dengan tujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta ranah air para tenaga pendidik yang dapat diketoktularkan kepada anak didiknya," kata Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Badung I Nyoman Suendi, di Mangupura.
Dalam acara itu, dihadiri sejumlah tenaga pendidik baik itu Kepala Sekolah, guru Sekolah Dasar (SD), guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Badung.
Acara itu menghadirkan narasumber dari Badan Kesbangpolinmas provinsi Bali, BNN Kabupaten Badung, Kopertis wilayah VIII, pengamat ilmu pemerintahan, FKUB Kabupaten Badung dan Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Bali.
Menurut dia, upaya ini penting diberikan kepada tenaga pendidik karena saat ini banyak generasi muda yang cenderung mengikuti budaya luar yang keluar dari norma dan adat istiadat bangsa, sehingga peran tenaga pendidik juga menjadi perhatian.
Selain itu, anak muda sering mempergunakan produk impor dibandingkan lokal, kasus narkoba, korupsi, pelanggaran hukum, kekerasan, dan anarkisme serta berbagai kasus lainnya menjadi cermin dari lemahnya nilai-nilai kebangsaan di negara Indonesia.
"Oleh karena itu diperlukan upaya yang ampuh untuk membangkitkan semangat nasionalisme melalui keteladanan, pendidikan, komunikasi dan integrasi bangsa," ujarnya.
Bentuk pelatihan ini, berupa pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dimulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan non formal dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan maupun organisasi kemasyarakatan.
Kabid Ideologi dan Wasbang Ni Putu Asiani selaku panitia mengatakan, memiliki tujuan untuk membentuk fasilitator sebagai kader pendidik yang mampu memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan untuk siswanya melalui proses pendidikan di sekolah.
"Kami ingin guru-guru ini membentuk jiwa anak didik yang bangga bertanah air Indonesia dan mampu berkarya untuk bangsa," ujarnya.
Selain itu, generasi muda kita akan tergugah memahami nilai-nilai wawasan kebangsaan sehingga ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang multi kultural melalui praktik pendidikan yang demokratis dan bermartabat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pelatihan itu berlangsung selama dua hari, 7-9 Juni 2016 dengan tujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta ranah air para tenaga pendidik yang dapat diketoktularkan kepada anak didiknya," kata Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Badung I Nyoman Suendi, di Mangupura.
Dalam acara itu, dihadiri sejumlah tenaga pendidik baik itu Kepala Sekolah, guru Sekolah Dasar (SD), guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Badung.
Acara itu menghadirkan narasumber dari Badan Kesbangpolinmas provinsi Bali, BNN Kabupaten Badung, Kopertis wilayah VIII, pengamat ilmu pemerintahan, FKUB Kabupaten Badung dan Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Bali.
Menurut dia, upaya ini penting diberikan kepada tenaga pendidik karena saat ini banyak generasi muda yang cenderung mengikuti budaya luar yang keluar dari norma dan adat istiadat bangsa, sehingga peran tenaga pendidik juga menjadi perhatian.
Selain itu, anak muda sering mempergunakan produk impor dibandingkan lokal, kasus narkoba, korupsi, pelanggaran hukum, kekerasan, dan anarkisme serta berbagai kasus lainnya menjadi cermin dari lemahnya nilai-nilai kebangsaan di negara Indonesia.
"Oleh karena itu diperlukan upaya yang ampuh untuk membangkitkan semangat nasionalisme melalui keteladanan, pendidikan, komunikasi dan integrasi bangsa," ujarnya.
Bentuk pelatihan ini, berupa pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal dimulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan non formal dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan pekerjaan maupun organisasi kemasyarakatan.
Kabid Ideologi dan Wasbang Ni Putu Asiani selaku panitia mengatakan, memiliki tujuan untuk membentuk fasilitator sebagai kader pendidik yang mampu memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan untuk siswanya melalui proses pendidikan di sekolah.
"Kami ingin guru-guru ini membentuk jiwa anak didik yang bangga bertanah air Indonesia dan mampu berkarya untuk bangsa," ujarnya.
Selain itu, generasi muda kita akan tergugah memahami nilai-nilai wawasan kebangsaan sehingga ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang multi kultural melalui praktik pendidikan yang demokratis dan bermartabat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016