Harbin (Antara Bali) - Puluhan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Tiongkok, belajar membatik  dalam "Discovering Indonesia's Batik Heritage-Harbin Campus Roadshow" yang berlangsung 3-6 Juni 2016.  

"Kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia, yang beragam, salah satunya kain tradisional batik. Ada sekitar 20-60 mahasiswa dan mahasiswi asing dan Tiongkok yang berminat membatik," demikian keterangan pers dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Harbin kepada Antara, Minggu.

     "Discovering Indonesia's Batik Heritage-Harbin Campus Roadshow" tersebut diadakan di Harbin Normal University, Harbin Engineering University dan diakhiri di Harbin Institute of Technology sebagai bagian dari karnaval budaya internasional.

     Setiap mahasiswa membatik di atas kain yang dibentangkan menggunakan pembidang dan menggunatakn canting mengikuti alur motif yang sudah ada di setiap kain.

     Kegiatan membatik tersebut dipimpin Widhyasmaramurti, dosen Program Studi Sastra Jawa, Fakultas  Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI).

     Elena, seorang mahasiswa asal Rusia mengaku sangat terkesan dengan pengalaman membatik yang dijalaninya. "Saya kira kegiatan membatik ini hanya diajarkan materi saja, ternyata saya merasakan langsung bagaimana membatik," ungkapnya.

     Hal senada diungkapkan Zhangchongqun, mahasiswa asal Tiongkok, yang menyatakan kebudayaan Indonesia memang sangat beragam. "Saya semakin merasakannya dengan membatik. Indonesia begitu  bermakna," katanya.

     "Selama ini saya hanya mengetahui Indonesia, sebagai negara dengan ribuan pulau dan masyarakatnya makan beras. Ternyata Indonesia lebih dari sekadar itu, budayanya meragam," ujarnya.

     Atase Pendidikan KBRI Beijing Priyanto Wibowo mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan makin memperkenalkan batik Indonesia sebagai salah satu unsur ekonomi kreatif.

     Apalagi, kata dia, batik merupakan unsur budaya asli bangsa Indonesia. Bahkan saat ini sudah diakui UNESCO sebagai "Representative List Intangible Cultural Heritage" Unesco sejak 2 Oktober 2009.

     Kegiatan membatik juga digelar pada ASEAN-China Gourmet Festival di Beijing, serangkaian peringatan 25 tahun kemitraan ASEAN-Tiongkok di Beijing. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Rini Utami

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016