Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pelaksanaan upacara atau ritual Panca Wali Krama di Pura Ulun Danu Batur, Kabupaten Bangli, pada Oktober 2016 agar dilakukan dengan sederhana tanpa mengurangi maknanya.

"Lakukan yadnya (persembahan) sesuai dengan sastra, jangan berlebihan apalagi berhutang. Mari kita belajar pelan-pelan agar jangan sampai yadnya yang kita lakukan menyusahkan masyarakat," kata Pastika saat menerima Bupati Bangli I Made Gianyar, di Denpasar, Rabu.

Dia juga mengingatkan agar hendaknya kepala desa maupun bendesa (pimpinan desa adat) agar dalam membuat kebijakan pelaksanaan yadnya, baik itu dari segi penganggaran maupun aturan disesuaikan dengan kemampuan masyarakatnya sehingga tidak membebani masyarakat. Bahkan jangan sampai berhutang karena hal tersebut akan membawa pemasalahan baru.

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan bahwasannya pelaksanaan Upacara Panca Wali Krama Pura Ulun Danu Batur memiliki tujuan untuk menjaga alam Bali secara "niskala" atau rohani ini, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan arahan dari Gubernur Bali. Apalagi dalam ajaran Hindu upacara yadnya sudah memiliki tingkatan yaitu nista (kecil), madya (menengah) dan utama (besar).

Upacara yang akan dilaksanakan Oktober mendatang, akan menghabiskan dana sebesar Rp300 juta yang berasal dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Bangli.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan beberapa hal penting diantaranya penataan kawasan wisata Kintamani yang sudah dilakukan Pemkab Bangli dengan merelokasi para pedagang yang tumpah ruah di sepanjang jalan kawasan wisata tersebut secara bertahap.

Di samping itu, tambah Gianyar, juga menata parkir serta pengalihan arus truk pengangkut pasir sehingga nantinya kawasan ini akan menjadi tertib dan wisatawan akan nyaman untuk berwisata di objek wisata Kintamani.

Dia juga menyampaikan tentang rencana dari Pemkab Bangli untuk menata pramuwisata (guide) liar yang selama ini beroperasi di kawasan wisata Desa Trunyan dengan melakukan sertifikasi bagi pramuwisata. Tidak hanya itu, potensi wisata desa Trunyan juga akan dipromosikan melalui media daring.

"Jadi nanti guide tidak lagi mengejar ngejar tamu dan mereka tersertifikasi, dengan demikian Trunyan akan semakin diminati wisatawan," ucap Gianyar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016