Denpasar (Antara Bali) - Konsulat Jenderal India di Bali menggelar yoga massal serangkaian Hari Yoga Internasional yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (19/6) di Lapangan Puputan Renon, Denpasar.
"Kami mengharapkan partisipasi lebih luas masyarakat di Bali pada ajang kali ini. Kami menargetkan sekitar 4.000 orang ikut yoga," kata Konsul Jenderal India, Sunil Babu di Denpasar, Senin.
Menurut dia, yoga massal tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun 2015 juga digelar di tempat yang sama yang diikuti sekitar 3.600 orang.
"Tidak ada hal yang berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Semuanya masih sama dengan pelaksanaan yoga massal," ucapnya.
Rencananya yoga tersebut akan digelar mulai pukul 06.00 Wita dan mengharapkan partisipasi lebih banyak masyarakat mengikuti olahraga yang fokus pada pernafasan dan olah tubuh itu.
Yoga massal itu dijadwalkan dihadiri sejumlah praktisi yoga, termasuk wisatawan mancanegara dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Sunil lebih lanjut menjelaskan bahwa sejatinya Hari Yoga Internasional diperingati setiap 21 Juni 2016.
Namun mengingat tanggal tersebut merupakan hari Selasa atau hari kerja, maka peringatan tersebut digelar pada Minggu (19/5) guna mengajak lebih banyak partisipan yang ikut pada akhir pekan.
Sunil menuturkan bahwa saat ini yoga menjadi salah satu tren olahraga di dunia yang berasal dari tradisi kuno di India.
Ia menilai yoga cocok diaplikasikan bagi masyarakat saat ini dengan gaya hidup yang serba instan namun memerlukan keseimbangan hidup.
"Yoga bukan tentang olahraga tetapi upaya penemuan rasa kesatuan dengan diri sendiri, dunia dan alam. Dengan mengubah gaya hidup kita dan menciptakan kesadaran, yoga dapat membantu menghadapi perubahan iklim," ucapnya.
Hari Yoga Internasional lahir saat Perdana Menteri India, Narendra Modi pada 27 September 2014 megusulkan yoga sebagai peringatan internasional.
PBB melalui Majelis Umum kemudian menyetujui resolusi yang diajukan India itu dan menetapkan 21 Juni sebagia Hari Yoga Internasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami mengharapkan partisipasi lebih luas masyarakat di Bali pada ajang kali ini. Kami menargetkan sekitar 4.000 orang ikut yoga," kata Konsul Jenderal India, Sunil Babu di Denpasar, Senin.
Menurut dia, yoga massal tahun ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun 2015 juga digelar di tempat yang sama yang diikuti sekitar 3.600 orang.
"Tidak ada hal yang berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Semuanya masih sama dengan pelaksanaan yoga massal," ucapnya.
Rencananya yoga tersebut akan digelar mulai pukul 06.00 Wita dan mengharapkan partisipasi lebih banyak masyarakat mengikuti olahraga yang fokus pada pernafasan dan olah tubuh itu.
Yoga massal itu dijadwalkan dihadiri sejumlah praktisi yoga, termasuk wisatawan mancanegara dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Sunil lebih lanjut menjelaskan bahwa sejatinya Hari Yoga Internasional diperingati setiap 21 Juni 2016.
Namun mengingat tanggal tersebut merupakan hari Selasa atau hari kerja, maka peringatan tersebut digelar pada Minggu (19/5) guna mengajak lebih banyak partisipan yang ikut pada akhir pekan.
Sunil menuturkan bahwa saat ini yoga menjadi salah satu tren olahraga di dunia yang berasal dari tradisi kuno di India.
Ia menilai yoga cocok diaplikasikan bagi masyarakat saat ini dengan gaya hidup yang serba instan namun memerlukan keseimbangan hidup.
"Yoga bukan tentang olahraga tetapi upaya penemuan rasa kesatuan dengan diri sendiri, dunia dan alam. Dengan mengubah gaya hidup kita dan menciptakan kesadaran, yoga dapat membantu menghadapi perubahan iklim," ucapnya.
Hari Yoga Internasional lahir saat Perdana Menteri India, Narendra Modi pada 27 September 2014 megusulkan yoga sebagai peringatan internasional.
PBB melalui Majelis Umum kemudian menyetujui resolusi yang diajukan India itu dan menetapkan 21 Juni sebagia Hari Yoga Internasional. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016