Denpasar (Antara Bali) - Ratusan lanjut usia (lansia) di Bali menunjukkan kemampuannya menguasai tari Bali dalam memeriahkan peringatan Hari Lansia sedunia di gedung DPRD Bali.
Para lansia lewat penguasaan tari jangger menunjukkan kepiawaiannya dihadapan para penonton yang memadati wantilan DPRD Bali, Sabtu.
Penari pria dan wanita dengan mengenakan busana tari yang khas itu, meskipun usianya sudah lanjut, namun tetap menunjukkan semangat yang tinggi dalam membawakan tarian tersebut.
Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, perlahan-lahan para lansia naik ke panggung mampu menarik perhatian penonton.
Ni Wayan Sukersi, seorang penari lansia mengaku, sangat senang bisa tampil menari dengan ratusan lansia lainnya yang tergabung dengan utusan dari sembilan Kabupaten/kota di Bali.
"Kami bangga sekali bisa tampil menari pada perayaan hari lansia ini, semoga tahun depan saya masih bisa tampil untuk memperingati hari lansia dunia," ujar Ni Wayan Sukersi.
Wayan Sukersi menambahkan, sebelum tampil dirinya bersama para lansia lainnya melakukan latihan selama dua minggu.
"Tingkat kesulitan adalah bagian dari kekompakan gerak tari, sebagian ada juga yang lupa, untungnya semua bisa teratasi berkat latihan yang tekun," ucapnya.
Sementara Ketua panitia kegiatan tersebut Prof Dr LK Suryani megatakan, dalam melakukan tarian para lansia mampu menyedot perhatian para pengunjung, karena gerakan tubuhnya terkadang memancing gelak tawa para penonton.
Prof Suryani menjelaskan, pagelaran tari jangger oleh para lansia dalam memperingati Hari Lansia agar para lansia mampu mandiri dan dengan menari mereka juga banyak beraktivitas dan merasa dirinya masih berguna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Para lansia lewat penguasaan tari jangger menunjukkan kepiawaiannya dihadapan para penonton yang memadati wantilan DPRD Bali, Sabtu.
Penari pria dan wanita dengan mengenakan busana tari yang khas itu, meskipun usianya sudah lanjut, namun tetap menunjukkan semangat yang tinggi dalam membawakan tarian tersebut.
Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, perlahan-lahan para lansia naik ke panggung mampu menarik perhatian penonton.
Ni Wayan Sukersi, seorang penari lansia mengaku, sangat senang bisa tampil menari dengan ratusan lansia lainnya yang tergabung dengan utusan dari sembilan Kabupaten/kota di Bali.
"Kami bangga sekali bisa tampil menari pada perayaan hari lansia ini, semoga tahun depan saya masih bisa tampil untuk memperingati hari lansia dunia," ujar Ni Wayan Sukersi.
Wayan Sukersi menambahkan, sebelum tampil dirinya bersama para lansia lainnya melakukan latihan selama dua minggu.
"Tingkat kesulitan adalah bagian dari kekompakan gerak tari, sebagian ada juga yang lupa, untungnya semua bisa teratasi berkat latihan yang tekun," ucapnya.
Sementara Ketua panitia kegiatan tersebut Prof Dr LK Suryani megatakan, dalam melakukan tarian para lansia mampu menyedot perhatian para pengunjung, karena gerakan tubuhnya terkadang memancing gelak tawa para penonton.
Prof Suryani menjelaskan, pagelaran tari jangger oleh para lansia dalam memperingati Hari Lansia agar para lansia mampu mandiri dan dengan menari mereka juga banyak beraktivitas dan merasa dirinya masih berguna. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016