Denpasar (Antara Bali) - Komisi III DPRD Bali melakukan peninjauan keberadaan jembatan timbang di daerah Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, selama dua hari hingga Jumat (27/5).
"Hari ini komisi III akan melakukan meninjauan ke wilayah Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana untuk melihat secara langsung aktivitas kepelabuhan dan jembatan timbang tersebut," kata Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan langkah peninjauan ke jembatan timbang sebagai upaya untuk memonitoring kinerja dinas perhubungan dan instansi terkait dalam pengawasan kendaraan truk memuat barang ke daerah Bali.
"Penting kami mengetahui keberadaan jembatan timbang tersebut, karena pengaduan masyarakat terhadap truk pengangkut barang dari Pulau Jawa ke Bali maupun Lombok melebihi tonase atau kapasitas muat," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Tamba mengatakan kenyataan di lapangan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas akibat truk pengangkut barang melebih kapasitas, seperti truk terguling pada tikungan, sehingga dengan kejadian itu menghambat arus lalu lintas sepanjang Denpasar-Gilimanuk atau sebaliknya.
"Pengawasan di jembatan timbang sangat penting. Begitu juga kami berharap petugas yang jaga jembatan timbang itu harus tegas. Kalau truk melebih beban harus diturunkan barangnya agar menyesuaikan dengan kondisi jalan di Bali," ujarnya.
Tamba mengingatkan kepada petugas agar menolak disuap oleh para sopir untuk mau meloloskan muatannya di jembatan timbang tersebut.
"Kami harapkan petugas jembatan harus ketat dalam pengawasan. Bila ada truk membandel mengangkut barang melebih kapasitas, petugas harus memberi sanksi hukum dan dipaksa untuk menurunkan barangnya," kata politikus asal Jembrana.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mencarikan jalan keluar perlu di daerah Pelabuhan Gilimanuk membangun gudang kargo, sehingga bila ada kendaraan memuat barang melebih kapasitas, mereka menitipkan barangnya sementara di kargo tersebut.
"Ke depan perlu ada gudang kargo di dekat Pelabuhan Gilimanuk dalam upaya mengantisipasi truk yang melebihi barang, sehingga mereka bisa menitip barang semantara waktu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Hari ini komisi III akan melakukan meninjauan ke wilayah Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana untuk melihat secara langsung aktivitas kepelabuhan dan jembatan timbang tersebut," kata Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan langkah peninjauan ke jembatan timbang sebagai upaya untuk memonitoring kinerja dinas perhubungan dan instansi terkait dalam pengawasan kendaraan truk memuat barang ke daerah Bali.
"Penting kami mengetahui keberadaan jembatan timbang tersebut, karena pengaduan masyarakat terhadap truk pengangkut barang dari Pulau Jawa ke Bali maupun Lombok melebihi tonase atau kapasitas muat," ucap politikus Partai Demokrat ini.
Tamba mengatakan kenyataan di lapangan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas akibat truk pengangkut barang melebih kapasitas, seperti truk terguling pada tikungan, sehingga dengan kejadian itu menghambat arus lalu lintas sepanjang Denpasar-Gilimanuk atau sebaliknya.
"Pengawasan di jembatan timbang sangat penting. Begitu juga kami berharap petugas yang jaga jembatan timbang itu harus tegas. Kalau truk melebih beban harus diturunkan barangnya agar menyesuaikan dengan kondisi jalan di Bali," ujarnya.
Tamba mengingatkan kepada petugas agar menolak disuap oleh para sopir untuk mau meloloskan muatannya di jembatan timbang tersebut.
"Kami harapkan petugas jembatan harus ketat dalam pengawasan. Bila ada truk membandel mengangkut barang melebih kapasitas, petugas harus memberi sanksi hukum dan dipaksa untuk menurunkan barangnya," kata politikus asal Jembrana.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mencarikan jalan keluar perlu di daerah Pelabuhan Gilimanuk membangun gudang kargo, sehingga bila ada kendaraan memuat barang melebih kapasitas, mereka menitipkan barangnya sementara di kargo tersebut.
"Ke depan perlu ada gudang kargo di dekat Pelabuhan Gilimanuk dalam upaya mengantisipasi truk yang melebihi barang, sehingga mereka bisa menitip barang semantara waktu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016