Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo telah menerima
kunjungan tim sensus ekonomi yang dipimpin oleh Kepala Badan Pusat
Statistik Suryamin membahas progres sensus yang masih dilaksanakan
hingga 31 Mei 2016.
"Sampai sekarang sudah, karena masih ada juga yang di lapangan, tapi sudah sesuai target kami lah, 75 persen. Di luar pertanian," kata Suryamin usai menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu siang terkait progres Sensus Ekonomi 2016.
Menurut Suryamin, sensus ekonomi tersebut dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendata jumlah usaha di luar sektor pertanian untuk mendapat data potensi ekonomi di Tanah Air.
Suryamin menjelaskan seluruh kegiatan usaha mulai dari pertambangan baik migas maupun non-migas serta seluruh industri seperti manufaktur, makanan dan minuman hingga industri berteknologi tinggi dan pariwisata akan dilakukan sensus ekonomi.
"Dari skala yang mikro, jualan pulsa di rumah tangga, pedagang kelontong, keliling, kaki lima, yang belum dikunjungi atau belum didatangi ya siap-siap lah, karena semua harus kita rekam terkini setelah 10 tahun," jelas Suryamin.
Suryamin menjelaskan sensus ekonomi yang terakhir pada 2006 mendapat data 22,6 juta usaha di luar sektor pertanian.
Suryamin menjelaskan Sensus Ekonomi tersebut dilakukan sekali dalam sepuluh tahun.
Sementara itu di sektor pertanian sendiri pada sensus 2013 mendapat data sebanyak 26 juta usaha pertanian tercatat di Indonesia.
Kepala BPS beserta tim Sensus Ekonomi telah menemui Presiden selama sekitar 30 menit sejak pukul 14.20 WIB.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan data yang valid penting untuk melihat daya saing dan produktivitas dunia usaha Tanah Air.
"Kondisi industri kecil kita, pengusaha mikro seperti apa sehingga kondisi kebijakan kita akan menjadi semakin jelas jangan sampai muncul sebuah potret yang salah yang keliru sehingga kita salah mengambil kebijakan, memformulasikan kebijakan," kata Jokowi saat pencanangan Sensus Ekonomi 2016 pada April lalu.
Tujuan sensus ekonomi adalah untuk mengetahui karakteristik ekonomi di masing-masing wilayah.
Pendataan ditujukan kepada seluruh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, rumah sakit, perdagangan, hotel, restoran, sekolah, panti sosial, pasar hingga tempat peribadatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sampai sekarang sudah, karena masih ada juga yang di lapangan, tapi sudah sesuai target kami lah, 75 persen. Di luar pertanian," kata Suryamin usai menemui Presiden di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu siang terkait progres Sensus Ekonomi 2016.
Menurut Suryamin, sensus ekonomi tersebut dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendata jumlah usaha di luar sektor pertanian untuk mendapat data potensi ekonomi di Tanah Air.
Suryamin menjelaskan seluruh kegiatan usaha mulai dari pertambangan baik migas maupun non-migas serta seluruh industri seperti manufaktur, makanan dan minuman hingga industri berteknologi tinggi dan pariwisata akan dilakukan sensus ekonomi.
"Dari skala yang mikro, jualan pulsa di rumah tangga, pedagang kelontong, keliling, kaki lima, yang belum dikunjungi atau belum didatangi ya siap-siap lah, karena semua harus kita rekam terkini setelah 10 tahun," jelas Suryamin.
Suryamin menjelaskan sensus ekonomi yang terakhir pada 2006 mendapat data 22,6 juta usaha di luar sektor pertanian.
Suryamin menjelaskan Sensus Ekonomi tersebut dilakukan sekali dalam sepuluh tahun.
Sementara itu di sektor pertanian sendiri pada sensus 2013 mendapat data sebanyak 26 juta usaha pertanian tercatat di Indonesia.
Kepala BPS beserta tim Sensus Ekonomi telah menemui Presiden selama sekitar 30 menit sejak pukul 14.20 WIB.
Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan data yang valid penting untuk melihat daya saing dan produktivitas dunia usaha Tanah Air.
"Kondisi industri kecil kita, pengusaha mikro seperti apa sehingga kondisi kebijakan kita akan menjadi semakin jelas jangan sampai muncul sebuah potret yang salah yang keliru sehingga kita salah mengambil kebijakan, memformulasikan kebijakan," kata Jokowi saat pencanangan Sensus Ekonomi 2016 pada April lalu.
Tujuan sensus ekonomi adalah untuk mengetahui karakteristik ekonomi di masing-masing wilayah.
Pendataan ditujukan kepada seluruh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, rumah sakit, perdagangan, hotel, restoran, sekolah, panti sosial, pasar hingga tempat peribadatan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016