Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama tidak mau menyebutkan hasil tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap kasus anggota Dewan yang positif narkoba.

"BNN memang sudah bersurat kepada kami, terkait dengan ada seorang anggota yang positif mengkonsumsi jenis narkoba. Termasuk juga tiga anggota lainnya, tapi mereka minum obat karena sakit dan berdasar resep dokter," kata Adi Wiryatama, seusai rapat paripurna DPRD Bali, Rabu.

Ia menegaskan pihaknya tidak mempunyai wewenang untuk menyampaikan anggota Dewan yang positif narkoba, karena yang berhak menyampaikan adalah dari BNN Provinsi Bali.

"Untuk mengumumkan hasil tes urine yang dilakukan terhadap anggota DPRD adalah BNN. Pemeriksaan atau tes narkoba terhadap anggota Dewan sudah dilakukan tiga kali. Hari ini juga pihak BNN melakukan pemeriksaan terhadap tiga anggota yang selama ini belum dilakukan cek narkoba," ucap politikus PDIP.

Adi Wiryatama mengatakan kalau menyampaikan nama atau inisial siapa yang dinyatakan positif narkoba dari hasil pemeriksaan urine beberapa pekan lalu, adalah tindakan tidak etis. Sebab semuannya wewenang BNN.

Hal senada anggota DPRD Nyoman Adnyana mendesak BNN mengumumkan inisial nama anggota Dewan yang dinyatakan hasil tesnya positif narkoba.

"Saya mendesak BNN untuk segera mengumumkan nama atau inisialnya. Karena yang berwenang melakukan pemeriksaan hingga mengumumkan hasilnya tetap lembaga tersebut. Jangan kami `digantung` seperti ini. Justru bila tidak diumumkan inisialnya akan menjadi pertanyaan besar oleh publik," ucap politikus asal Kabupaten Bangli.

Adnyana mengatakan BNN memang merahasiakan nama anggota yang diduga positif narkoba, mungkin untuk proses penyelidikan dan penyidikan, hal itu benar juga. Tetapi menjadi beban bagi anggota lain di lingkungan masyarakat.

"Kalau pendapat saya BNN segera mengumumkan saja nama inisial anggota positif narkoba. Soal perkara nantinya dilakukan tindakan hukum atau direhabilitasi itu urusan belakang. Publik saat ini masih menunggu pengumuman dari BNN," katanya.

Ia mengaku di lingkungan DPRD saja dengan adanya surat hasil pemeriksaan dari BNN sudah saling curiga, karena seperti teka-teki saja. Karena semuanya mengaku bersih (bebas) narkoba.

"Namun publik pasti menunggu-nunggu, siapa anggota Dewan yang dinyatakan positif tersebut," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016