Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan pelatihan kerja untuk remaja yang putus sekolah dan berasal dari keluarga kurang mampu sebagai salah satu upaya menekan pengangguran.

"Lewat bekal keterampilan ini selanjutnya kami harapkan dapat membantu para remaja untuk mandiri dan memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Kepala UPT Balai Latihan Kerja Industri dan Pariwisata (BLK-IP) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali Putu Sedhana, di Tabanan, Rabu.

Menurut dia, dengan memiliki keterampilan, para remaja tersebut diharapkan akan mudah memperoleh pekerjaan maupun mampu mandiri dengan menciptakan peluang usahanya sendiri.

"Melalui pelatihan berbasis kompetensi yang diberikan, para peserta kami harapkan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, sehingga nantinya mampu bersaing dalam kesempatan kerja yang ada, serta bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja yang cepat berubah," ujarnya pada Pelatihan Mobile Training Unit (MTU) di Aula Pesraman Visadha Ashram Tabanan itu pula.

Karena itu, peserta pelatihan diimbau mengikutinya dari pembukaan sampai penutupan dengan berdisiplin sesuai aturan yang diterapkan serta berperilaku yang baik.

Lokasi pelatihan di Pesraman Visadha Ashram yang didirikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

"Pesraman ini juga memiliki visi dan misi sejalan dengan tujuan Pemprov Bali dalam mengentaskan kemiskinan dan menekan pengangguran melalui melalui pendidikan dan pelatihan terutama bagi generasi muda," kata Sedhana.

Selain itu, pesraman tersebut sudah memiliki fasilitas sesuai standar lembaga pelatihan, di antaranya tersedia tempat praktik berupa bengkel serta memiliki mes tempat tinggal bagi para peserta untuk menginap.

Ketua Pesraman Visadha Ashram Ketut Susrama menjelaskan MTU akan dibagi dalam 4 kategori pelatihan, yakni pelatihan bengkel, tata rias, menjahit dan prosesing.

Pelatihan empat kategori tersebut tidak dilaksanakan serentak, tetapi sudah diatur sesuai kapasitas tempat pelatihan. Setiap kategori diikuti oleh 16 orang peserta, dengan menyasar anak didik total sebanyak 80 orang per tahun.

Dalam pelaksanaan tahun ini, pelatihan bengkel mendapat porsi lebih banyak yakni dua kelas, sedangkan pelatihan lainnya baru bisa satu kelas.

Susraman mengapresiasi langkah pemprov setempat dalam menyalurkan dana pelatihan kepada pesraman yang dikelolanya, dari sebelumnya berupa bansos, saat ini sudah dalam bentuk program kegiatan pelatihan sehingga terlaksana kegiatan yang berkesinambungan dalam setahun.

Sedangkan mekanisme pelatihan yakni 30 hari berupa pendidikan pengetahuan dan teori, serta 30 hari berupa praktik magang langsung di bengkel, dengan pelatih yang berasal dari BLK, teknisi bengkel, maupun pelatih internal pesraman. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016