Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara, terutama dari Prancis yang melakukan perjalanan wisata ke Bali selama tiga bulan terakhir terus bertambah dan mereka menyenangi seni budaya masyarakat di daerah pedesaan Pulau Bali.
"Semakin banyak pelancong datang ke Pulau Dewata maka perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata terutama terkait kemasyarakatan di daerah ini," kata Pengamat Pariwisata setempat, Drs Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Minggu.
Ia yang pernah melanglangbuana di Eropa itu mengatakan, pihaknya sering mendatangkan turis asing asal Eropa itu dalam lawatannya ke Bali untuk diajak menyaksikan kegiatan masyarakat Bali terutama saat membuat sarana ritual adat atau "Banten".
Wisatawan asal Prancis termasuk yang berusia muda senang menyaksikan aktivitas wanita Bali yang membuat "Banten" atau kue untuk keperluan ritual di rumah-rumah penduduk di Banjar Pengaji Desa Milinggih Kelod Kecamatan Payangan, sebelum diajak menyaksikan tarian Bali di jero Pengaji Kabupaten Gianyar.
Dewa Rai menambahkan, wisatawan hendaknya bisa digiring ke perdesaan untuk menyaksikan aktivitas masyarakat kesehariannya yang tidak ada duanya di dunia, apalagi pada saat ada ritual piodalan di Pura di suatu desa pakraman tentu turis itu akan lebih senang.
Dalam meningkatkan SDM pariwisata Bali, kata Dewa Rai, Pemerintah Prancis pernah bersedia memberikan pelatihan kepada pekerja di sektor industri pariwisata Bali untuk menjadi tenaga terampil, mengingat turis negeri itu semakin ramai ke sini.
Pelatihan tidak saja untuk menangani objek atau akomodasi tetapi yang lebih luas lagi, yakni bagaimana menangani kawasan wisata yang ada dengan melakukan perawatan terhadap lingkungannya sekaligus melibatkan masyarakat.
Dewa mengatakan, jika kerja sama itu bisa direalisasikan, dapat diyakini turis dari kawasan negara Eropa terutama asal Prancis lebih ramai lagi datang ke Bali, dan akan lebih banyak mengetahui apa yang menjadi kesenangan turis asing saat berlibur di Bali.
Data Dinas Pariwisata Bali menunjukkan bahwa jumlah turis Prancis ke Bali, bertambah sehingga negeri itu merupakan salah satu di antara 12 negara pemasok turis terbanyak ke daerah ini hingga awal tahun 2016.
Turis Prancis yang datang berlibur ke Bali selama Januari-Maret 2016 sebanyak 26.454 orang, sebagai negara pemasok pada urutan 12 besar terbanyak mensuplai turis asing ke Bali.
Banyaknya turis Prancis ke Bali terlihat tiga bulan terakhir meningkat 20,84 persen jika dibandingkan dengan periode tiga bulan I-2015 yang hanya sebanyak 21.892 orang atau memeliki peranan 2,43 persen dari seluruh turis asing ke Bali satu juta orang.
Jika Pemerintah Provinsi Bali bisa merealisasikan ajakan kerja sama di bidang seni budaya, pariwisata dan kelautan dengan Pemerintah Prancis, dapat diyakini Pulau Dewata bisa dikunjungi lebih banyak lagi oleh masyarakat internasional, tutur Dewa Rai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Semakin banyak pelancong datang ke Pulau Dewata maka perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang pariwisata terutama terkait kemasyarakatan di daerah ini," kata Pengamat Pariwisata setempat, Drs Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Minggu.
Ia yang pernah melanglangbuana di Eropa itu mengatakan, pihaknya sering mendatangkan turis asing asal Eropa itu dalam lawatannya ke Bali untuk diajak menyaksikan kegiatan masyarakat Bali terutama saat membuat sarana ritual adat atau "Banten".
Wisatawan asal Prancis termasuk yang berusia muda senang menyaksikan aktivitas wanita Bali yang membuat "Banten" atau kue untuk keperluan ritual di rumah-rumah penduduk di Banjar Pengaji Desa Milinggih Kelod Kecamatan Payangan, sebelum diajak menyaksikan tarian Bali di jero Pengaji Kabupaten Gianyar.
Dewa Rai menambahkan, wisatawan hendaknya bisa digiring ke perdesaan untuk menyaksikan aktivitas masyarakat kesehariannya yang tidak ada duanya di dunia, apalagi pada saat ada ritual piodalan di Pura di suatu desa pakraman tentu turis itu akan lebih senang.
Dalam meningkatkan SDM pariwisata Bali, kata Dewa Rai, Pemerintah Prancis pernah bersedia memberikan pelatihan kepada pekerja di sektor industri pariwisata Bali untuk menjadi tenaga terampil, mengingat turis negeri itu semakin ramai ke sini.
Pelatihan tidak saja untuk menangani objek atau akomodasi tetapi yang lebih luas lagi, yakni bagaimana menangani kawasan wisata yang ada dengan melakukan perawatan terhadap lingkungannya sekaligus melibatkan masyarakat.
Dewa mengatakan, jika kerja sama itu bisa direalisasikan, dapat diyakini turis dari kawasan negara Eropa terutama asal Prancis lebih ramai lagi datang ke Bali, dan akan lebih banyak mengetahui apa yang menjadi kesenangan turis asing saat berlibur di Bali.
Data Dinas Pariwisata Bali menunjukkan bahwa jumlah turis Prancis ke Bali, bertambah sehingga negeri itu merupakan salah satu di antara 12 negara pemasok turis terbanyak ke daerah ini hingga awal tahun 2016.
Turis Prancis yang datang berlibur ke Bali selama Januari-Maret 2016 sebanyak 26.454 orang, sebagai negara pemasok pada urutan 12 besar terbanyak mensuplai turis asing ke Bali.
Banyaknya turis Prancis ke Bali terlihat tiga bulan terakhir meningkat 20,84 persen jika dibandingkan dengan periode tiga bulan I-2015 yang hanya sebanyak 21.892 orang atau memeliki peranan 2,43 persen dari seluruh turis asing ke Bali satu juta orang.
Jika Pemerintah Provinsi Bali bisa merealisasikan ajakan kerja sama di bidang seni budaya, pariwisata dan kelautan dengan Pemerintah Prancis, dapat diyakini Pulau Dewata bisa dikunjungi lebih banyak lagi oleh masyarakat internasional, tutur Dewa Rai. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016