Nusa Dua (Antara Bali) - Ratusan kader Golkar protes dan nyaris bentrok karena mereka tidak diizinkan memasuki arena pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di BNDCC, Nusa Dua, bali, Sabtu malam.

Tindakan protes dan nyaris bentrok fisik terjadi, karena mereka tertahan di luar, karena tidak diizinkan masuk oleh pasukan pengamanan (sekuriti) yang menjaga hajatan politik itu. Namun karena kesigapan aparat keamanan internal, ratusan kader itu akhirnya tidak bisa masuk.

Wakil Ketua Laskar Bali Gung Degung yang juga adalah Korlap keamanan mengatakan para kader tersebut dilarang masuk.

"Kami mendapat perintah langsung dari pihak aparat, bahwa setelah Presiden Joko Widodo memasuki area Munaslub, semuanya tidak boleh masuk. Kalau ratusan kader itu tidak bisa masuk, itu bukan salah kami. Mereka tidak mau disiplin. Sudah tahu jadwal pembukaan karena datang terlambat," ujarnya.

Degung mengaku tidak bisa mengizinkan ratusan kader tersebut sampai dengan Presiden Jokowi meninggalkan area Munaslub. Ada perintah langsung dari atasan yakni dari pihak keamanan, dimana bila Presiden RI sudah masuk, maka areal Munaslub Golkar steril.

Seorang anggota DPD-RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna yang datang dengan membawa pasukan dan pakaian kerajaan lengkap dengan tongkat juga tidak bisa masuk.

Wedakarna sempat berdiskusi dengan pihak keamanan yang berjaga di depan pintu. Namun tetap saja ditolak oleh pihak keamanan.

"Kita tidak mau pilih kasih. Semua diperlakukan sama. Mau pejabat, rakyat biasa, semua diperlakukan sama. Kalau terlambat ya, tetap saja tidak bisa masuk. Saya pengaman lho," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016