Denpasar (Antara Bali) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati menyatakan tantangan utama sektor pertanian dan tanaman pangan di daerah ini, umumnya kecepatan pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi dari pada pertumbuhan luas lahan pertanian.

"Kondisi itu menyebabkan permintaan akan produk hasil pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan yang dihasilkan di daerah ini, sebab ada sekitar 10 juta turis dalam dan luar negeri berlibur ke Bali setiap tahunnya," kata Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.

Ia dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Bali menyebutkan, tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi beberapa kawasan wisata, terutama bangunan hotel turut menjadi penyebab berkurangnya luas lahan pertanian di Bali yang rata-rata pada periode 2009-2013 mencapai 350 ha/tahun.

Perubahan iklim seperti salah satunya El Nino berdampak pada tidak tercapainya target luasan tanam di Bali tahun 2015 yang sebesar 150.000 hektare (realisasi 135.000 hektare) dan produksi padi hanya terealisasi 850.000 ton dari target produksi padi sebesar 901.000 ton.

Dengan perkembangan tersebut, terjaganya kelancaran distribusi komoditas pangan dari luar dan di dalam Provinsi Bali dan peningkatan produktivitas pangan menjadi perhatian penting dalam mendukung tercapainya kesinambungan perkembangan perekonomian ke depan dan tercapainya ketahanan pangan.

Setyowati menambahkan, melihat kondisi tersebut, pemerintah telah menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur pendukung, salah satunya adalah pembangunan waduk untuk meningkatkan ketersediaan pengairan untuk lahan pertanian melalui kelancaran irigasi.

Pembangunan waduk-waduk tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Bali sehingga kebutuhan komoditas-komoditas pangan strategis dapat terjamin, maka pemerintah merencanakan pembangunan waduk untuk lima tahun ke depan.

Adapun rencana pembangunan infrastruktur waduk (bendungan) di Provinsi Bali lima tahun ke depan yakni bendungan Sidan dan Selat kini keduanya di Kabupaten Badung, Bendungan Telaga Waja di Karangasem, Bendungan Lambuk di Kabupaten Tabanan.

Di samping itu Waduk Muara Unda di Klungkung, Waduk Muara Nusa Dua tahap II di Denpasar, dan dua bendungan lainnya yakni Tamblang dan Sorga berada di Kabupayen Buleleng yang seluruhnya diperkirakan akan memerlukan dana Rp3,9 miliar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016