Denpasar (Antara Bali) - Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, berjanji melakukan upaya pencegahan terkait adanya upaya oknum tidak bertanggungjawab yang ingin mengibarkan bendera palu arit di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami akan terus melakukan pemantauan di wilayah kami apabila ada oknum yang melakukan pelanggaran pengibaran bendera palu arit itu, karena sudah bertentangan dengan Undang-Undang dan konstitusi," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, seusai acara pisah sambut di Denpasar, Senin malam.
Ia mengatakan, dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat agar ikut melakukan pengamanan di masing-masing wilayah.
"Apabila masyarakat sudah melakukan pengamanan mulai hal terkecil dalam keluarga, maka saya meyakini Bali aman," ujarnya.
Ke depannya, dalam mencegah adanya pelanggaran tersebut, Kodam IX/Udayana sudah melakukan deteksi dini, sehingga sejauh ini belum ditemukan adaya pelanggaran itu.
"Memang kami akui, sebelumnya menemukan ada oknum yang mengibarkan bendera palu arit itu, namun saat ini sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Dalam mengantisipasi hal-hal tersebut, kata Kustanto, Kodam IX/Udayana bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi dalam mengamankan wilayahnya.
"Saya juga mengimbau kepada warga Bali agar ikut menjaga keamanan di wilayahnya, sehingga wisatawan tetap merasa nyaman berkunjung ke Pulau Dewata," ujarnya.
Ia menambahkan, memasuki triwulan kedua, kami akan melanjutkan program Pangdam sebelumnya, karena Kodam IX/Udayana memiliki wilayah yang luas dan perbatasan maupun pulau terluar sehingga mendapat perhatian khusus.
"Upaya menjaga kedaulatan wilayah dan pulau terluar ini, kami sudah melakukan pembinaan di masing-masing satuan, pembinaan latihan dan pembinaan teritorial yang merupakan salah satu program lanjutan Kodam IX/Udayana," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami akan terus melakukan pemantauan di wilayah kami apabila ada oknum yang melakukan pelanggaran pengibaran bendera palu arit itu, karena sudah bertentangan dengan Undang-Undang dan konstitusi," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, seusai acara pisah sambut di Denpasar, Senin malam.
Ia mengatakan, dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, pihaknya mengajak seluruh komponen masyarakat agar ikut melakukan pengamanan di masing-masing wilayah.
"Apabila masyarakat sudah melakukan pengamanan mulai hal terkecil dalam keluarga, maka saya meyakini Bali aman," ujarnya.
Ke depannya, dalam mencegah adanya pelanggaran tersebut, Kodam IX/Udayana sudah melakukan deteksi dini, sehingga sejauh ini belum ditemukan adaya pelanggaran itu.
"Memang kami akui, sebelumnya menemukan ada oknum yang mengibarkan bendera palu arit itu, namun saat ini sudah tidak ada lagi," ujarnya.
Dalam mengantisipasi hal-hal tersebut, kata Kustanto, Kodam IX/Udayana bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi dalam mengamankan wilayahnya.
"Saya juga mengimbau kepada warga Bali agar ikut menjaga keamanan di wilayahnya, sehingga wisatawan tetap merasa nyaman berkunjung ke Pulau Dewata," ujarnya.
Ia menambahkan, memasuki triwulan kedua, kami akan melanjutkan program Pangdam sebelumnya, karena Kodam IX/Udayana memiliki wilayah yang luas dan perbatasan maupun pulau terluar sehingga mendapat perhatian khusus.
"Upaya menjaga kedaulatan wilayah dan pulau terluar ini, kami sudah melakukan pembinaan di masing-masing satuan, pembinaan latihan dan pembinaan teritorial yang merupakan salah satu program lanjutan Kodam IX/Udayana," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016