Jakarta (Antara Bali) - Duta Besar Uni Eropa (European Union/EU) untuk
Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend mengatakan bahwa Uni
Eropa mendukung kepemimpinan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) dalam mendorong perdamaian dan kemakmuran.
"Uni Eropa tetap ingin mengadakan kerja sama bilateral dengan Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan Uni Eropa mendukung kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan dalam rangka G-20 di mana Uni Eropa dan Indonesia bisa memberikan sumbangsih," katanya saat jumpa pers "Bulan Eropa 2016" di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara pembangunan dan mengembangkan masyarakat berdasarkan demokrasi dan keanekaragaman budaya dan sosial.
Selain itu, dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara melibatkan diri dalam forum-forum internasional dengan menganut prinsip perdamaian, kemakmuran dan penghormatan hukum internasional.
Persamaan itu, lanjutnya, dapat menjadi sumbangan positif terhadap dunia internasional dalam mendorong perdamaian global.
Dia mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada April 2016 ke Uni Eropa merupakan langkah penting dalam membina hubungan lebih erat dengan Uni Eropa.
Presiden Jokowi bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan antara lain pimpinan Dewan Eropa, Komisi Eropa dan Parlemen Eropa.
"Kunjungan Presiden Joko Widodo ini merupakan suatu langkah penilaian kembali untuk mengukuhkan Indonesia sebagai mitra strategis Uni Eropa," ujarnya.
Dia mengatakan suatu negara menjadi mitra strategis Uni Eropa karena terdapat suatu kepentingan kuat untuk mengadakan kerja sama di berbagai bidang seperti di sektor ekonomi, hubungan orang ke orang dan bidang keamanan, dan Indonesia merupakan salah satu mitra strategis Uni Eropa.
"Hubungan Uni Eropa dan Indonesia selama ini termasuk dianggap sangat penting meskipun ada beberapa kriteria harus dipenuhi menentukan sebuah negara strategis sebagai mitra Uni Eropa," tuturnya.
Dia mengharapkan kerja sama bilateral Uni Eropa dan Indonesia akan semakin kuat ke depannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Uni Eropa tetap ingin mengadakan kerja sama bilateral dengan Indonesia mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan Uni Eropa mendukung kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan dalam rangka G-20 di mana Uni Eropa dan Indonesia bisa memberikan sumbangsih," katanya saat jumpa pers "Bulan Eropa 2016" di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara pembangunan dan mengembangkan masyarakat berdasarkan demokrasi dan keanekaragaman budaya dan sosial.
Selain itu, dia mengatakan Uni Eropa dan Indonesia memiliki persamaan dalam cara melibatkan diri dalam forum-forum internasional dengan menganut prinsip perdamaian, kemakmuran dan penghormatan hukum internasional.
Persamaan itu, lanjutnya, dapat menjadi sumbangan positif terhadap dunia internasional dalam mendorong perdamaian global.
Dia mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada April 2016 ke Uni Eropa merupakan langkah penting dalam membina hubungan lebih erat dengan Uni Eropa.
Presiden Jokowi bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan antara lain pimpinan Dewan Eropa, Komisi Eropa dan Parlemen Eropa.
"Kunjungan Presiden Joko Widodo ini merupakan suatu langkah penilaian kembali untuk mengukuhkan Indonesia sebagai mitra strategis Uni Eropa," ujarnya.
Dia mengatakan suatu negara menjadi mitra strategis Uni Eropa karena terdapat suatu kepentingan kuat untuk mengadakan kerja sama di berbagai bidang seperti di sektor ekonomi, hubungan orang ke orang dan bidang keamanan, dan Indonesia merupakan salah satu mitra strategis Uni Eropa.
"Hubungan Uni Eropa dan Indonesia selama ini termasuk dianggap sangat penting meskipun ada beberapa kriteria harus dipenuhi menentukan sebuah negara strategis sebagai mitra Uni Eropa," tuturnya.
Dia mengharapkan kerja sama bilateral Uni Eropa dan Indonesia akan semakin kuat ke depannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016