Denpasar (Antara Bali) - Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan pemerintah akan meningkatkan dana bagi petani tebu di APBN untuk 2011 sebesar Rp103 miliar.

"Dana bagi petani tebu dalam APBN 2010 hanya sebesar RP15 miliar," kata Bayu usai membuka Musyawarah Nasional III Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia di Denpasar, Jumat malam.

Ia menjelaskan dana tersebut nantinya berupa dana bergulir yang digunakan untuk pembiayaan dan mengatasi berbagai permasalahan yang diatasi para petani tebu.

Dicontohkan, dana tersebut bisa digunakan untuk menekan biaya produksi yang selama ini cukup tinggi.

Bayu berharap dengan dana itu dapat meningkatkan produktivitas para petani yang saat ini mengalami penurunan, sehingga bisa memenuhi kebutuhan gula nasional.

Saat ini kebutuhan gula nasional mencapai 5,5 juta ton yang terbagi tiga juta ton gula untuk konsumsi, dan 2,5 juta ton untuk industri.

"Kami berharap dengan meningkatnya produktivitas para petani tebu dapat menutupi kekurangan kebutuhan gula secara nasional," ujarnya.

Ia mengatakan kekurangan kebutuhan gula saat ini masih banyak, untuk kebutuhan konsumsi saja masih kurang sekitar 2,2 juta ton.

Pada kesempatan itu Bayu juga meminta tiga hal yang harus dilakukan APTRI dalam munas tersebut, di antaranya mulai memikirkan untuk menentukan harga penjualan pokok tebu dan dalam lima tahun ke depan asosiasi tersebut bisa membangun pabrik gula sendiri.

"Kami yakin APTRI bisa membangun pabrik gula sendiri karena kondisi pabrik gula yang ada saat ini sangat mengkhawatirkan dengan rata-rata sudah berumur ratusan tahun," katanya.

Menurut dia, dalam waktu 10 tahun terakhir hanya ada tiga pabrik gula baru yang berproduksi secara modern.

Musyawarah Nasional APTRI itu berlangsung 17-18 Desember 2010 yang diikuti 258 peserta dari pengurus DPD dan DPC APTRI di seluruh Indonesia.

Setiap DPD dan DPC mengirimkan lima utusan yang terdiri dari tiga peserta dari pengurus, dan dua orang peninjau.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010