Denpasar (Antara Bali) - Ketua Jepang Club Bali Makiko Iskandar memastikan dua siswa lulusan SMA Negeri Bali Mandara akan menerima beasiswa dari dua universitas di Jepang.
Makiko saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu mengatakan dirinya dengan Konsulat Jenderal Jepang di Bali telah melakukan koordinasi untuk memfasilitasi pemberian beasiswa di sejumlah perguruan tinggi di negaranya.
Sementara universitas yang bersedia diajak bekerja sama hingga saat ini masih terkonsentrasi di Hiroshima dan Fukushima, Jepang.
Untuk menghadapi kendala bahasa pada saat berada di sana, Makiko menganjurkan agar para siswa dari sekolah unggulan Pemprov Bali itu belajar bahasa Jepang dulu sehingga nanti di Jepang sudah siap belajar saja.
"Kelulusan di Bali kan bulan Mei, sementara semester baru di Jepang bulan April, jadi ada waktu hampir setahun untuk belajar dulu. Saya sarankan mereka kursus di malam hari, dan siang hari untuk praktiknya bisa magang di tempat saya," ujarnya.
Dia mengapresiasi Pemprov Bali yang telah memilih negara Matahari Terbit itu sebagai tempat studi bagi anak-anak muda terbaik Bali.
Sebagai permulaan, siswa yang akan mendapatkan beasiswa tahun ini baru dua orang dan ke depan diharapkan bisa bertambah seiring dengan peningkatan prestasi mereka.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap langkah pemberian beasiswa tersebut bisa menjadi awal yang baik, sehingga ke depan kerja sama ini bisa terus berlanjut.
"Saya harap program beasiswa ini bisa berkelanjutan, jangan hanya sekarang saja. Namun tiap tahun ada siswa kami yang mendapatkan beasiswa di sana," ucapnya.
Pastika mengaku sangat terkesan akhirnya Jepang bisa memberikan beasiswa untuk para siswa miskin berprestasi di Bali itu. Sampai saat ini, para siswa lulusan SMA Bali Mandara telah berhasil mendapatkan beasiswa dari Amerika dan Eropa.
Menurutnya, Jepang sebagai salah satu negara di Asia yang mempunyai banyak kemiripan dengan Bali merupakan tempat yang representatif untuk belajar khususnya bidang teknologi dan kesehatan yang saat ini sangat diperlukan di Bali.
Sampai saat ini, Bali masih menjadikan Jepang sebagai contoh pembangunan Bali. "Saya kagum dengan Jepang, sebagai negara maju di Asia hingga saat ini masih memegang teguh kebudayaannya," katanya.
Ia berharap ke depannya Bali bisa seperti itu, maju dengan spirit Bali Mandara tanpa melupakan akar adat, tradisi dan agama kita. "Kita tidak usah seperti Singapura, maju tanpa kebudayaan, kita harus maju dengan jati diri kita," ujar Pastika.
Pastika menyambut positif masukan yang disampaikan Makkiko. Ia sangat optimistis para siswa akan bisa cepat beradaptasi karena semangat mereka untuk belajar dan mengubah nasib sangat tinggi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Makiko saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, di Denpasar, Rabu mengatakan dirinya dengan Konsulat Jenderal Jepang di Bali telah melakukan koordinasi untuk memfasilitasi pemberian beasiswa di sejumlah perguruan tinggi di negaranya.
Sementara universitas yang bersedia diajak bekerja sama hingga saat ini masih terkonsentrasi di Hiroshima dan Fukushima, Jepang.
Untuk menghadapi kendala bahasa pada saat berada di sana, Makiko menganjurkan agar para siswa dari sekolah unggulan Pemprov Bali itu belajar bahasa Jepang dulu sehingga nanti di Jepang sudah siap belajar saja.
"Kelulusan di Bali kan bulan Mei, sementara semester baru di Jepang bulan April, jadi ada waktu hampir setahun untuk belajar dulu. Saya sarankan mereka kursus di malam hari, dan siang hari untuk praktiknya bisa magang di tempat saya," ujarnya.
Dia mengapresiasi Pemprov Bali yang telah memilih negara Matahari Terbit itu sebagai tempat studi bagi anak-anak muda terbaik Bali.
Sebagai permulaan, siswa yang akan mendapatkan beasiswa tahun ini baru dua orang dan ke depan diharapkan bisa bertambah seiring dengan peningkatan prestasi mereka.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap langkah pemberian beasiswa tersebut bisa menjadi awal yang baik, sehingga ke depan kerja sama ini bisa terus berlanjut.
"Saya harap program beasiswa ini bisa berkelanjutan, jangan hanya sekarang saja. Namun tiap tahun ada siswa kami yang mendapatkan beasiswa di sana," ucapnya.
Pastika mengaku sangat terkesan akhirnya Jepang bisa memberikan beasiswa untuk para siswa miskin berprestasi di Bali itu. Sampai saat ini, para siswa lulusan SMA Bali Mandara telah berhasil mendapatkan beasiswa dari Amerika dan Eropa.
Menurutnya, Jepang sebagai salah satu negara di Asia yang mempunyai banyak kemiripan dengan Bali merupakan tempat yang representatif untuk belajar khususnya bidang teknologi dan kesehatan yang saat ini sangat diperlukan di Bali.
Sampai saat ini, Bali masih menjadikan Jepang sebagai contoh pembangunan Bali. "Saya kagum dengan Jepang, sebagai negara maju di Asia hingga saat ini masih memegang teguh kebudayaannya," katanya.
Ia berharap ke depannya Bali bisa seperti itu, maju dengan spirit Bali Mandara tanpa melupakan akar adat, tradisi dan agama kita. "Kita tidak usah seperti Singapura, maju tanpa kebudayaan, kita harus maju dengan jati diri kita," ujar Pastika.
Pastika menyambut positif masukan yang disampaikan Makkiko. Ia sangat optimistis para siswa akan bisa cepat beradaptasi karena semangat mereka untuk belajar dan mengubah nasib sangat tinggi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016