Gianyar (Antara Bali) - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyasar kalangan mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Bali untuk menyosialisasikan asuransi umum agar penetrasi asuransi Indonesia di kawasan Asia Tenggara meningkat.
"Edukasi kepada masyarakat masih kurang. Kami akan sasar mahasiswa untuk sosialisasi di kampus," kata Ketua AAUI Denpasar, Suwito di Gianyar, Bali, Sabtu.
Dengan menyasar kalangan muda itu, diharapkan mereka sudah memiliki pemahaman mendalam terkait asuransi selain asuransi jiwa dan kesehatan.
Asuransi umum, lanjut dia, mencakup perlindungan aset seperti properti, bisnis dan kendaraan.
Menurut dia, penetrasi dan densitas asuransi Indonesia di kawasan ASEAN masih tergolong rendah yakni berkisar satu hingga dua persen.
Posisi itu membuat Indonesia hampir sejajar dengan negara lain di antaranya Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Namun penetrasi yang lebih tinggi terjadi di Singapura dengan tingkat penetrasi asuransi mencapai enam hingga tujuh persen.
Disusul Thailand sebesar lima hingga enam persen dan Malaysia mencapai empat hingga lima persen.
Selain edukasi yang dinilai masih kurang, ia mengharapkan ke depan pemerataan edukasi asuransi umum juga dilakukan di luar Denpasar, Kabupaten Badung dan Tabanan yang masih lebih tinggi tingkat penetrasinya di Bali.
Di Bali sendiri terdapat 56 perusahaan asuransi umum yang diharapkan meningkatkan peran agennya untuk mendongkrak penetrasi asuransi.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sertifikasi kepada para agen untuk meningkatkan kompetensi untuk sosialisasi sekaligus menjaring lebih banyak nasabah asuransi umum. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Edukasi kepada masyarakat masih kurang. Kami akan sasar mahasiswa untuk sosialisasi di kampus," kata Ketua AAUI Denpasar, Suwito di Gianyar, Bali, Sabtu.
Dengan menyasar kalangan muda itu, diharapkan mereka sudah memiliki pemahaman mendalam terkait asuransi selain asuransi jiwa dan kesehatan.
Asuransi umum, lanjut dia, mencakup perlindungan aset seperti properti, bisnis dan kendaraan.
Menurut dia, penetrasi dan densitas asuransi Indonesia di kawasan ASEAN masih tergolong rendah yakni berkisar satu hingga dua persen.
Posisi itu membuat Indonesia hampir sejajar dengan negara lain di antaranya Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Namun penetrasi yang lebih tinggi terjadi di Singapura dengan tingkat penetrasi asuransi mencapai enam hingga tujuh persen.
Disusul Thailand sebesar lima hingga enam persen dan Malaysia mencapai empat hingga lima persen.
Selain edukasi yang dinilai masih kurang, ia mengharapkan ke depan pemerataan edukasi asuransi umum juga dilakukan di luar Denpasar, Kabupaten Badung dan Tabanan yang masih lebih tinggi tingkat penetrasinya di Bali.
Di Bali sendiri terdapat 56 perusahaan asuransi umum yang diharapkan meningkatkan peran agennya untuk mendongkrak penetrasi asuransi.
Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sertifikasi kepada para agen untuk meningkatkan kompetensi untuk sosialisasi sekaligus menjaring lebih banyak nasabah asuransi umum. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016