Gianyar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar, Bali sampai kewalahan melayani pasien rawat inap hingga ke lorong-lorong, karena pasien melebihi dari kapasitas kamar yang tersedia.
Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, Jumat mengambil langkah cepat untuk mengatasi hal tersebut dengan merubah ruang rapat menjadi ruang inap bagi pasien.
Sebelumnya juga memerintahkan jajaran RSUD Sanjiwani dan Dinas Kesehatan (Diskes) setempat untuk merubah poliklinik RSUD Sanjiwani menjadi ruang rawat Inap, serta poliklinik RSUD Sanjiwani dipindahkan sementara ke Kantor Diskes Kabupaten Gianyar.
Upaya itu dilakukan karena seiring meningkatnya pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani, menyebabkan antrian panjang yang meluber di sepanjang lorong RSUD.
"Memfungsikan ruangan pertemuan di atas unit gawat darurat (UGD), mengingat tingginya jumlah pasien di RSUD Sanjiwani. Semua pasien harus bisa tertangani serta mendapatkan perawatan yang maksimal," ujar Bupati Agung Bharata.
Bupati Bharata secara langsung menyampaikan permakluman kepada pasien dan keluarga pasien karena untuk saat ini RSUD Sanjiwani dalam proses revitalisasi.
Ia beserta jajaran Pemkab Gianyar sangat berkomitmen untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Gianyar khususnya.
Sementara itu, Dirut RUSD Sanjiwani dr. Ida Komang Upeksa membenarkan hal tersebut. Untuk saat ini terdapat 283 pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani, sebagian besar adalah pasien kasus demam berdasarh (DB) mencapai 174 kasus.
Hal itu yang menjadi penyebab melubernya pasien di lorong RSUD Sanjiwani. Berbagai langkah telah dilakukan seperti memindahkan poli syaraf, bedah umum dan khusus ke Diskes serta saat ini menjadikan Ruang Pertemuan sebagai kamar tambahan untuk pasien rawat inap.
Ruang Pertemuan di atas UGD cukup untuk menampung 50 pasien, kata dr. Upeksa Selain menyediakan kamar inap tambahan, RSUD Sanjiwani juga telah melakukan upaya menambah tenaga kesehatan yang diambil dari setiap Puskesmas di Kabupaten Gianyar serta memberdayagunakan tenaga kesehatan dari berbagai sekolah kesehatan yang melaksanakan praktek di RSUD Sanjiwani.
Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata pada kesempatan itu menyerahkan bantuan berupa TV untuk ditempatkan di tujuh ruangan inap berada di Gedung Poliklinik yang saat ini dijadikan kamar pasien rawat inap.
Salah seorang pasien, Jro Mangku Punia (49) menyampaikan rasa terimakasihnya karena Bupati Gianyar beserta jajarannya telah bergerak cepat untuk mengatasi kekurangan kamar inap.
Jro Punia mengakui sudah dua hari bergabung bersama pasien lainnya mendapatkan perawatan di lorong Rumah Sakit karena kekurangan kamar inap.
Namun dengan ditambahkannya ruangan tambahan serta mendapatkan perawatan maksimal, kondisi kesehatannya sudah mulai membaik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, Jumat mengambil langkah cepat untuk mengatasi hal tersebut dengan merubah ruang rapat menjadi ruang inap bagi pasien.
Sebelumnya juga memerintahkan jajaran RSUD Sanjiwani dan Dinas Kesehatan (Diskes) setempat untuk merubah poliklinik RSUD Sanjiwani menjadi ruang rawat Inap, serta poliklinik RSUD Sanjiwani dipindahkan sementara ke Kantor Diskes Kabupaten Gianyar.
Upaya itu dilakukan karena seiring meningkatnya pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani, menyebabkan antrian panjang yang meluber di sepanjang lorong RSUD.
"Memfungsikan ruangan pertemuan di atas unit gawat darurat (UGD), mengingat tingginya jumlah pasien di RSUD Sanjiwani. Semua pasien harus bisa tertangani serta mendapatkan perawatan yang maksimal," ujar Bupati Agung Bharata.
Bupati Bharata secara langsung menyampaikan permakluman kepada pasien dan keluarga pasien karena untuk saat ini RSUD Sanjiwani dalam proses revitalisasi.
Ia beserta jajaran Pemkab Gianyar sangat berkomitmen untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Gianyar khususnya.
Sementara itu, Dirut RUSD Sanjiwani dr. Ida Komang Upeksa membenarkan hal tersebut. Untuk saat ini terdapat 283 pasien rawat inap di RSUD Sanjiwani, sebagian besar adalah pasien kasus demam berdasarh (DB) mencapai 174 kasus.
Hal itu yang menjadi penyebab melubernya pasien di lorong RSUD Sanjiwani. Berbagai langkah telah dilakukan seperti memindahkan poli syaraf, bedah umum dan khusus ke Diskes serta saat ini menjadikan Ruang Pertemuan sebagai kamar tambahan untuk pasien rawat inap.
Ruang Pertemuan di atas UGD cukup untuk menampung 50 pasien, kata dr. Upeksa Selain menyediakan kamar inap tambahan, RSUD Sanjiwani juga telah melakukan upaya menambah tenaga kesehatan yang diambil dari setiap Puskesmas di Kabupaten Gianyar serta memberdayagunakan tenaga kesehatan dari berbagai sekolah kesehatan yang melaksanakan praktek di RSUD Sanjiwani.
Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata pada kesempatan itu menyerahkan bantuan berupa TV untuk ditempatkan di tujuh ruangan inap berada di Gedung Poliklinik yang saat ini dijadikan kamar pasien rawat inap.
Salah seorang pasien, Jro Mangku Punia (49) menyampaikan rasa terimakasihnya karena Bupati Gianyar beserta jajarannya telah bergerak cepat untuk mengatasi kekurangan kamar inap.
Jro Punia mengakui sudah dua hari bergabung bersama pasien lainnya mendapatkan perawatan di lorong Rumah Sakit karena kekurangan kamar inap.
Namun dengan ditambahkannya ruangan tambahan serta mendapatkan perawatan maksimal, kondisi kesehatannya sudah mulai membaik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016