Denpasar (Antara Bali) - Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Bali, terus berupaya meningkatkan kualitas dosen atau tenaga pengajarnya melalui jenjang pendidikan guru besar sehingga siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Saya sangat mendorong peningkatan status pendidikan tenaga pengajar yang sudah bergelar doktor agar mengikuti jenjang pendidikan guru besar," kata Rektor Unwar, Prof dr Dewa Putu Widjana, di Denpasar, Jumat.
Ia menuturkan, dalam menghadapi MEA 2016, merupakan tantangan luar biasa, sehingga melalui upaya itu ingin menjadikan tantangan tersebut sebagai peluang dengan cara meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dimasing-masing fakultas yang ada di Unwar.
Ia mencontohkan, salah satu komponen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menambah fasilitas ruang mengajar dengan sarana yang lengkap sehingga menimbulkan semangat mahasiswa untuk belajar.
"Saat ini kami memiliki guru besar sebanyak 11 orang. Sedangkan, saat ini Unwar sudah memiliki 47 dosen yang mengikuti jenjang guru besar," katanya.
Selain itu, agar naik tingkat menjadi doktor dan profesor sehingga terjadi peningkatan SDM dosen di kampus swasta terbesar di Denpasar itu dan mampu mengikuti standar nasional.
"Untuk dosen megister di kampus ini sudah tidak ada masalah, karena tercatat sebanyak 408 dosen S2," ujarnya.
Oleh sebab itu, ke depannya untuk dosen S2 tersebut, diharapkan mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi agar mendapat gelar doktor. "Saya berharap tiap tahunnya Unwar mencetat guru besar tiga sampai lima orang," katanya.
Dalam upaya menyukseskan target mencetak guru besar di kampus itu lebih banyak, Unwar juga memberikan bantuan dana beasiswa sebesar Rp75 juta per orang untuk dosen yang ingin meningkatkan pendidikannya.
"Selain itu, kami juga mengharapkan dosen-dosen yang ada di Unwar membuat penelitian atau tulisan agar memenuhi standar nasional itu," ujarnya.
Untuk tahun 2017, Unwar berencana memfasilitasi lima calon guru besar untuk dibantu pendanaan biaya pendidikan. "Dengan upaya ini saya sangat berharap para doktor (S3) yang ada di Unwar untuk segera naik menjadi guru besar melalui jenjang pendidikan," ujarnya.
Pihaknya juga mendorong segenap dosen sistem pendidikan berbasis IT, agar tata kelola Unwar dalam ) sebagai sarana untuk mewujudkan pelayanan secara "on line" dapat berjalan optimal.
"Upaya ini sangat mendukung dalam memenuhi standar akreditasi, karena dalam penyajian data nanti akan menggunakan sistem IT tersebut," ujarnya.
Dengan SIM T ini, kata dia, dalam melakukan akreditasi ke depannya tidak akan mengalami kendala dalam penyajia data. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya sangat mendorong peningkatan status pendidikan tenaga pengajar yang sudah bergelar doktor agar mengikuti jenjang pendidikan guru besar," kata Rektor Unwar, Prof dr Dewa Putu Widjana, di Denpasar, Jumat.
Ia menuturkan, dalam menghadapi MEA 2016, merupakan tantangan luar biasa, sehingga melalui upaya itu ingin menjadikan tantangan tersebut sebagai peluang dengan cara meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dimasing-masing fakultas yang ada di Unwar.
Ia mencontohkan, salah satu komponen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menambah fasilitas ruang mengajar dengan sarana yang lengkap sehingga menimbulkan semangat mahasiswa untuk belajar.
"Saat ini kami memiliki guru besar sebanyak 11 orang. Sedangkan, saat ini Unwar sudah memiliki 47 dosen yang mengikuti jenjang guru besar," katanya.
Selain itu, agar naik tingkat menjadi doktor dan profesor sehingga terjadi peningkatan SDM dosen di kampus swasta terbesar di Denpasar itu dan mampu mengikuti standar nasional.
"Untuk dosen megister di kampus ini sudah tidak ada masalah, karena tercatat sebanyak 408 dosen S2," ujarnya.
Oleh sebab itu, ke depannya untuk dosen S2 tersebut, diharapkan mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi agar mendapat gelar doktor. "Saya berharap tiap tahunnya Unwar mencetat guru besar tiga sampai lima orang," katanya.
Dalam upaya menyukseskan target mencetak guru besar di kampus itu lebih banyak, Unwar juga memberikan bantuan dana beasiswa sebesar Rp75 juta per orang untuk dosen yang ingin meningkatkan pendidikannya.
"Selain itu, kami juga mengharapkan dosen-dosen yang ada di Unwar membuat penelitian atau tulisan agar memenuhi standar nasional itu," ujarnya.
Untuk tahun 2017, Unwar berencana memfasilitasi lima calon guru besar untuk dibantu pendanaan biaya pendidikan. "Dengan upaya ini saya sangat berharap para doktor (S3) yang ada di Unwar untuk segera naik menjadi guru besar melalui jenjang pendidikan," ujarnya.
Pihaknya juga mendorong segenap dosen sistem pendidikan berbasis IT, agar tata kelola Unwar dalam ) sebagai sarana untuk mewujudkan pelayanan secara "on line" dapat berjalan optimal.
"Upaya ini sangat mendukung dalam memenuhi standar akreditasi, karena dalam penyajian data nanti akan menggunakan sistem IT tersebut," ujarnya.
Dengan SIM T ini, kata dia, dalam melakukan akreditasi ke depannya tidak akan mengalami kendala dalam penyajia data. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016