Amlapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar kegiatan Rembuk Pendidikan Tahap II, untuk membahas berbagai permasalahan pendidikan serta bahaya narkoba yang masuk ke sekolah-sekolah di wilayah setempat.
"Permasalahan pendidikan dan bahaya narkoba ini memerlukan perhatian kita bersama secara serius, yang memerlukan kerja keras dari kita semua," kata Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, saat membuka acara Rembuk Pendidikan Kabupaten Karangasem Tahap II Tahun 2016, bertempat di Gedung UKM Center Amlapura, Senin.
Menurut dia, angka buta huruf di masyarakat tergolong tinggi. Di mana angka rata-rata lama belajar Karangasem, tergolong yang paling rendah di Bali. Hal itu menyebabkan sebagian besar masyarakat Karangasem masih banyak yang hidup pada garis kemiskinan.
"Di sisi lain penyalahgunaan narkoba menurut penelitian, tergolong tinggi di Kabupaten Karangasem. Ini mengupayakan kita bersama untuk bertindak cepat dalam menyelamatkan generasi bangsa. Karena itu perlu dicarikan solusi penuntasannya," ujar Artha Dipa.
Kegiatan Rembuk Pendidikan ini difasilitasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, yang menghadirkan Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso beserta jajarannya, dengan tujuan untuk meningkatkan tali silahturahmi dalam menciptakan kerja sama yang baik. Demi terwujudnya keamanan dan ketertiban, melalui perkenalan dengan insan-insan pendidikan yang bekerja mendidik orang yang sekarang berkumpul dalam dalam kegiatan Rembuk Pendidikan ini.
Hadir pada kegiatan itu, Kepala Bappeda, Kepala kantor Agama Karangasem, Camat Karangasem, Ketua Dewan Pendidikan Karangasem, Sekretaris Dinas beserta Para Kabid di lingkungan Disdikpora, Kepala UPTD Disdikpora dan para kepala sekolah SPM/SMA/SMK/PAUD se-Kabupaten Karangasem.
Wabup Artha Dipa lanjut melanjutkan, atas dasar keprihatinan terkait masalah pendidikan dan bahaya narkoba, maka sesuai Visi Misi MasDipa untuk berupaya mengurai benang kusut problema itu dalam lima tahun ke depan.
"Kami mengajak kepada seluruh insan pendidikan untuk bahu membahu mewujudkan dan menuntaskan permasalahan pendidikan di Karangasem. Untuk mewujudkan Karangasem yang Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana. Terkait upaya pencegahan dan penaggulangan bahaya narkoba, BNK Karangasem, yang saya sendiri ketuanya, telah melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba ke kecamatan-kecamatan. BNK Karangasem siap perang dengan narkoba," ujarnya.
Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengapresiasi dengan diadakannya kegiatan Rembuk Pendidikan ini, karena dapat sebagai wadah berdiskusi mencarikan solusi bila ada permasalahan dalam dunia pendidikan di Kabupaten Karangasem.
"Kami Kepolisian Resort Karangasem menyambut baik diadakannya kegiatan ini, karena akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Kami memiliki pula program yang memerlukan dukungan bapak- ibu pengajar, yaitu polisi akan berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman dan mengajak pelajar untuk taat hukum," katanya.
Program Polisi Masuk Sekolah ini sengaja dilaksanakan, untuk memberi pengetahuan dan pemahaman anak-anak sejak dini supaya bertindak dan bersikap yang taat pada hukum.
"Kami ingin bentuk karakter anak bangsa yang baik agar mereka taat hukum, nantinya bisa jadi pelopor perang terhadap kejahatan narkoba dan pelanggaran hukum lainnya," ucap dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Permasalahan pendidikan dan bahaya narkoba ini memerlukan perhatian kita bersama secara serius, yang memerlukan kerja keras dari kita semua," kata Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, saat membuka acara Rembuk Pendidikan Kabupaten Karangasem Tahap II Tahun 2016, bertempat di Gedung UKM Center Amlapura, Senin.
Menurut dia, angka buta huruf di masyarakat tergolong tinggi. Di mana angka rata-rata lama belajar Karangasem, tergolong yang paling rendah di Bali. Hal itu menyebabkan sebagian besar masyarakat Karangasem masih banyak yang hidup pada garis kemiskinan.
"Di sisi lain penyalahgunaan narkoba menurut penelitian, tergolong tinggi di Kabupaten Karangasem. Ini mengupayakan kita bersama untuk bertindak cepat dalam menyelamatkan generasi bangsa. Karena itu perlu dicarikan solusi penuntasannya," ujar Artha Dipa.
Kegiatan Rembuk Pendidikan ini difasilitasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, yang menghadirkan Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso beserta jajarannya, dengan tujuan untuk meningkatkan tali silahturahmi dalam menciptakan kerja sama yang baik. Demi terwujudnya keamanan dan ketertiban, melalui perkenalan dengan insan-insan pendidikan yang bekerja mendidik orang yang sekarang berkumpul dalam dalam kegiatan Rembuk Pendidikan ini.
Hadir pada kegiatan itu, Kepala Bappeda, Kepala kantor Agama Karangasem, Camat Karangasem, Ketua Dewan Pendidikan Karangasem, Sekretaris Dinas beserta Para Kabid di lingkungan Disdikpora, Kepala UPTD Disdikpora dan para kepala sekolah SPM/SMA/SMK/PAUD se-Kabupaten Karangasem.
Wabup Artha Dipa lanjut melanjutkan, atas dasar keprihatinan terkait masalah pendidikan dan bahaya narkoba, maka sesuai Visi Misi MasDipa untuk berupaya mengurai benang kusut problema itu dalam lima tahun ke depan.
"Kami mengajak kepada seluruh insan pendidikan untuk bahu membahu mewujudkan dan menuntaskan permasalahan pendidikan di Karangasem. Untuk mewujudkan Karangasem yang Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana. Terkait upaya pencegahan dan penaggulangan bahaya narkoba, BNK Karangasem, yang saya sendiri ketuanya, telah melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba ke kecamatan-kecamatan. BNK Karangasem siap perang dengan narkoba," ujarnya.
Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengapresiasi dengan diadakannya kegiatan Rembuk Pendidikan ini, karena dapat sebagai wadah berdiskusi mencarikan solusi bila ada permasalahan dalam dunia pendidikan di Kabupaten Karangasem.
"Kami Kepolisian Resort Karangasem menyambut baik diadakannya kegiatan ini, karena akan sangat bermanfaat bagi kita semua. Kami memiliki pula program yang memerlukan dukungan bapak- ibu pengajar, yaitu polisi akan berkunjung ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman dan mengajak pelajar untuk taat hukum," katanya.
Program Polisi Masuk Sekolah ini sengaja dilaksanakan, untuk memberi pengetahuan dan pemahaman anak-anak sejak dini supaya bertindak dan bersikap yang taat pada hukum.
"Kami ingin bentuk karakter anak bangsa yang baik agar mereka taat hukum, nantinya bisa jadi pelopor perang terhadap kejahatan narkoba dan pelanggaran hukum lainnya," ucap dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016