Amlapura (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pemerintahan (STKIP) Karangasem bersama Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) beraudiensi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk menyatakan dukungan dalam mengentaskan buta aksara.
Rombongan yang dikomandoi Ketua STKIP Karangasem Ida Ayu Gayatri dan Ngurah Putu yang berjumlah 20 orang ini diterima langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, didampingi Sekdakab Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, Kadis Pendidikan I Gede Ariyasa, Kepala Kesbangpollinmas Ida Bagus Pt Suastika dan Sekretaris BLH Putu Arnawa.
Ketua STKIP Karangasem Ida Ayu Gayatri, Selasa, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari kedatangannya adalah ingin membantu Pemkab Karangasem.
"Bantuan itu melalui mahasiswa dan mahasiswi untuk turun langsung ke desa-desa dalam meng-input data masyarakat yang masih buta aksara pada kisaran di bawah umur 50 tahun," ujar Ayu Gayatri.
Dia melanjutkan, selain memberikan bantuan untuk input data, pihaknya bermaksud mengetuk hati Pemkab Karangasem, terkait banyaknya mahasiswa/siswi STKIP kurang mampu yang kesulitan membiayai kuliahnya.
Selanjutnya, Ayu Gayatri mengingatkan Pemkab Karangasem, mengenai keberadaan STKIP di wilayah setempat yang selama ini bernaung di bawah Yayasan Parisadha Hindu Dharma.
Di samping itu, lanjut Ayu Gayatri, pihaknya mengatakan siap membantu dan mendukung program kegiatan, visi misi Bupati-Wakil Bupati Karangasem yang baru. Salah satunya menuntaskan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kalau di Singaraja ada Universitas Ganesha. Di Karangasem pun tidak kalah, ada pula Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pemerintahan yang kampusnya ada di sebelah utara Gedung Kantor Bupati ini, di Sekolah SMU Parisadha. Bersama mahasiswa dan mahasiswi STKIP Karangasem, kami siap membantu dan mendukung program kegiatan MasDipa dalam menjalankan visi misi yang diemban untuk mewujudkan Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana," katanya.
Menurut dia, mahasiswa/siswi STKIP Karangasem siap membantu diterjunkan ke desa-desa untuk menginput data yang akurat dalam pengentasan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kami mampu untuk itu, karena rata-rata nilai IPK mahasiswa kami baik. Kami harapkan perhatian Pemkab Karangasem untuk membantu mahasiswa/siswi kami, karena kebanyakan dalam membayar SPP masih mencicil, bahkan ada yang sampai nunggak delapan semester," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, Pemkab setempat sangat beruntung memiliki sekolah tinggi yaitu STKIP Karangasem, jadi masyarakatnya bisa irit biaya karena sekolahnya tidak jauh hanya di wilayah kabupaten.
Bupati Mas Sumatri melanjutkan, pihaknya mengapresiasi STKIP serta KMHDI yang antusias mendukung pemkab dalam melakukan upaya menuntaskan angka buta aksara di Karangasem.
Dia kemudian mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama menuntaskan buta aksara. Hal ini dikarenakan pengentasan buta aksara bukan saja tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga kewajiban seluruh komponen masyarakat. Sinergitas dan komitmen yang kuat, diyakini akan mempercepat dalam menuntaskan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kita komitmen dengan pengentasan buta aksara ini. Berbagai program dan kegiatan akan terus dilakukan dalam mengentaskan buta aksara di kabupaten Karangasem. Kami berharap komponen masyarakat, perguruan tinggi baik pemerintah maupun swasta yang ada di Bali, dan khususnya Karangasem untuk terus membantu Pemkab melakukan berbagai upaya agar angka buta aksara di Karangasem menurun dari tahun ke tahun. Jika kita bersinergis, saya yakin melalui data yang valid angka buta aksara di Karangasem bisa dientaskan," ujar Bupati Mas Sumatri.
Dia mengatakan, perguruan tinggi merupakan ranahnya pemerintah pusat. Pemda hanya diberikan kewenangan menanggani Paud, TK, SD, SMP dan SMU/SMK melalui Disdikpora Karangasem.
"Terkait memberikan bantuan biaya pada mahasiswa/siswi perguruan tinggi khususnya di Karangasem, akan kami mempertimbangkan melalui kajian dulu. Disdikpora tolong dipelajari dan dibuatkan kajiannya. Mungkin pada program pemberian beasiswa bagi siswa/siswi berprestasi di Karangasem bisa dianggarkan. Serta dibuatkan kajian pula, terkait pentingnya kerja sama Pemkab Karangasem dengan STKIP dan KMHDI dalam mengentaskan buta aksara di Karangasem," ucap dia.
Pada akhir audiensi, STKIP Karangasem menyerahkan cenderamata berupa sebuah buku hasil karya Ida Ayu Gayatri, yang kemudian diterima Bupati Mas Sumatri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Rombongan yang dikomandoi Ketua STKIP Karangasem Ida Ayu Gayatri dan Ngurah Putu yang berjumlah 20 orang ini diterima langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, didampingi Sekdakab Karangasem I Gede Adnya Mulyadi, Kadis Pendidikan I Gede Ariyasa, Kepala Kesbangpollinmas Ida Bagus Pt Suastika dan Sekretaris BLH Putu Arnawa.
Ketua STKIP Karangasem Ida Ayu Gayatri, Selasa, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari kedatangannya adalah ingin membantu Pemkab Karangasem.
"Bantuan itu melalui mahasiswa dan mahasiswi untuk turun langsung ke desa-desa dalam meng-input data masyarakat yang masih buta aksara pada kisaran di bawah umur 50 tahun," ujar Ayu Gayatri.
Dia melanjutkan, selain memberikan bantuan untuk input data, pihaknya bermaksud mengetuk hati Pemkab Karangasem, terkait banyaknya mahasiswa/siswi STKIP kurang mampu yang kesulitan membiayai kuliahnya.
Selanjutnya, Ayu Gayatri mengingatkan Pemkab Karangasem, mengenai keberadaan STKIP di wilayah setempat yang selama ini bernaung di bawah Yayasan Parisadha Hindu Dharma.
Di samping itu, lanjut Ayu Gayatri, pihaknya mengatakan siap membantu dan mendukung program kegiatan, visi misi Bupati-Wakil Bupati Karangasem yang baru. Salah satunya menuntaskan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kalau di Singaraja ada Universitas Ganesha. Di Karangasem pun tidak kalah, ada pula Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pemerintahan yang kampusnya ada di sebelah utara Gedung Kantor Bupati ini, di Sekolah SMU Parisadha. Bersama mahasiswa dan mahasiswi STKIP Karangasem, kami siap membantu dan mendukung program kegiatan MasDipa dalam menjalankan visi misi yang diemban untuk mewujudkan Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana," katanya.
Menurut dia, mahasiswa/siswi STKIP Karangasem siap membantu diterjunkan ke desa-desa untuk menginput data yang akurat dalam pengentasan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kami mampu untuk itu, karena rata-rata nilai IPK mahasiswa kami baik. Kami harapkan perhatian Pemkab Karangasem untuk membantu mahasiswa/siswi kami, karena kebanyakan dalam membayar SPP masih mencicil, bahkan ada yang sampai nunggak delapan semester," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengatakan, Pemkab setempat sangat beruntung memiliki sekolah tinggi yaitu STKIP Karangasem, jadi masyarakatnya bisa irit biaya karena sekolahnya tidak jauh hanya di wilayah kabupaten.
Bupati Mas Sumatri melanjutkan, pihaknya mengapresiasi STKIP serta KMHDI yang antusias mendukung pemkab dalam melakukan upaya menuntaskan angka buta aksara di Karangasem.
Dia kemudian mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama menuntaskan buta aksara. Hal ini dikarenakan pengentasan buta aksara bukan saja tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga kewajiban seluruh komponen masyarakat. Sinergitas dan komitmen yang kuat, diyakini akan mempercepat dalam menuntaskan buta aksara di Kabupaten Karangasem.
"Kita komitmen dengan pengentasan buta aksara ini. Berbagai program dan kegiatan akan terus dilakukan dalam mengentaskan buta aksara di kabupaten Karangasem. Kami berharap komponen masyarakat, perguruan tinggi baik pemerintah maupun swasta yang ada di Bali, dan khususnya Karangasem untuk terus membantu Pemkab melakukan berbagai upaya agar angka buta aksara di Karangasem menurun dari tahun ke tahun. Jika kita bersinergis, saya yakin melalui data yang valid angka buta aksara di Karangasem bisa dientaskan," ujar Bupati Mas Sumatri.
Dia mengatakan, perguruan tinggi merupakan ranahnya pemerintah pusat. Pemda hanya diberikan kewenangan menanggani Paud, TK, SD, SMP dan SMU/SMK melalui Disdikpora Karangasem.
"Terkait memberikan bantuan biaya pada mahasiswa/siswi perguruan tinggi khususnya di Karangasem, akan kami mempertimbangkan melalui kajian dulu. Disdikpora tolong dipelajari dan dibuatkan kajiannya. Mungkin pada program pemberian beasiswa bagi siswa/siswi berprestasi di Karangasem bisa dianggarkan. Serta dibuatkan kajian pula, terkait pentingnya kerja sama Pemkab Karangasem dengan STKIP dan KMHDI dalam mengentaskan buta aksara di Karangasem," ucap dia.
Pada akhir audiensi, STKIP Karangasem menyerahkan cenderamata berupa sebuah buku hasil karya Ida Ayu Gayatri, yang kemudian diterima Bupati Mas Sumatri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016