Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan dana sebesar Rp102 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan di sejumlah kecamatan daerah itu dalam tahun anggaran 2016.
"Biaya tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), bantuan khusus keuangan (BKK) dari provinsi Bali dan APBD setempat," kata Kepala Dinas PU Kabupaten Tabanan, Ir. I Gusti Ngurah Anom Anthara, MP didampingi Kabag Humas dan Protokol Drs I Dian Setiawan, Sabtu.
Ia mengatakan, Pemkab Tabanan berupaya melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang memang cukup banyak menjadi keluhan masyarakat selama ini.
Dana pembangunan fisik untuk memperlancar sarana transportasi itu terdiri atas DAK Rp75 miliar, BKK Rp22 miliar dan APBD dari sektor pariwisata Rp 5 miliar.
"Dana tersebut memang belum menyentuh semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Namun, secara bertahap upaya perbaikan infrastruktur jalan akan terus diupayakan secara berlanjut dalam tahun-tahun berikutnya," ujar Gusti Ngurah Anom Anthara.
Upaya perbaikan jalan itu menggunakan aspal hotmix yang meliputi untuk jalan di wilayah kecamatan Kediri menjangkau sekitar 51,65 persen dari total panjang jalan di daerah tersebut mencapai 116,395 km.
Selain itu, periode yang sama untuk di Kecamatan Tabanan tertangani 71,20 persen dari panjang jalan sekitar 90 km, di Kecamatan Marga sudah tertangani 46,75 persen dari panjang jalan 70 km, di Baturiti akan tertangani 54,62 persen dari panjang jalan 63 km.
Demikian juga untuk di Kecamatan Penebel akan tertangani 48,35 persen dari panjang jalan 120 km lebih, dan di Kecamatan Kerambitan 60,97 persen dengan panjang jalan 62 km lebih.
"Dalam tahun 2016 ini untuk jalan khusus di Selemadeg Timur diberikan porsi yang lebih mencapai 30,45 persen dari panjang jalan 105 km lebih. Begitu pula di Selemadeg juga mencapai 49,34 persen dengan panjang jalan sekitar 51 km," ujarnya.
Fasilitas jalan di dua kecamatan belum mendapat penanganan sebagaimana mestinya yakni di Kecamatan Selemadeg Barat dengan panjang jalan 108 km, baru tertangani 21,39 persen.
Selain itu, Kecamatan Pupuan dengan panjang jalan 72 km lebih, baru bisa ditangani 31,36 persen.
"Rencananya untuk daerah yang belum terjangkau itu akan ditangani pada program perbaikan infrastruktur 2017, tanpa mengenyampingkan perbaikan jalan kecamatan lainnya," ujar Gusti Ngurah Anom Anthara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Biaya tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), bantuan khusus keuangan (BKK) dari provinsi Bali dan APBD setempat," kata Kepala Dinas PU Kabupaten Tabanan, Ir. I Gusti Ngurah Anom Anthara, MP didampingi Kabag Humas dan Protokol Drs I Dian Setiawan, Sabtu.
Ia mengatakan, Pemkab Tabanan berupaya melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang memang cukup banyak menjadi keluhan masyarakat selama ini.
Dana pembangunan fisik untuk memperlancar sarana transportasi itu terdiri atas DAK Rp75 miliar, BKK Rp22 miliar dan APBD dari sektor pariwisata Rp 5 miliar.
"Dana tersebut memang belum menyentuh semua kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Namun, secara bertahap upaya perbaikan infrastruktur jalan akan terus diupayakan secara berlanjut dalam tahun-tahun berikutnya," ujar Gusti Ngurah Anom Anthara.
Upaya perbaikan jalan itu menggunakan aspal hotmix yang meliputi untuk jalan di wilayah kecamatan Kediri menjangkau sekitar 51,65 persen dari total panjang jalan di daerah tersebut mencapai 116,395 km.
Selain itu, periode yang sama untuk di Kecamatan Tabanan tertangani 71,20 persen dari panjang jalan sekitar 90 km, di Kecamatan Marga sudah tertangani 46,75 persen dari panjang jalan 70 km, di Baturiti akan tertangani 54,62 persen dari panjang jalan 63 km.
Demikian juga untuk di Kecamatan Penebel akan tertangani 48,35 persen dari panjang jalan 120 km lebih, dan di Kecamatan Kerambitan 60,97 persen dengan panjang jalan 62 km lebih.
"Dalam tahun 2016 ini untuk jalan khusus di Selemadeg Timur diberikan porsi yang lebih mencapai 30,45 persen dari panjang jalan 105 km lebih. Begitu pula di Selemadeg juga mencapai 49,34 persen dengan panjang jalan sekitar 51 km," ujarnya.
Fasilitas jalan di dua kecamatan belum mendapat penanganan sebagaimana mestinya yakni di Kecamatan Selemadeg Barat dengan panjang jalan 108 km, baru tertangani 21,39 persen.
Selain itu, Kecamatan Pupuan dengan panjang jalan 72 km lebih, baru bisa ditangani 31,36 persen.
"Rencananya untuk daerah yang belum terjangkau itu akan ditangani pada program perbaikan infrastruktur 2017, tanpa mengenyampingkan perbaikan jalan kecamatan lainnya," ujar Gusti Ngurah Anom Anthara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016