Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar bersama Badan Pusat Statistik (BPS) setempat menggelar apel siaga pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 yang akan dimulai Mei.
"Sensus Ekonomi 2016 merupakan yang ke-4 sejak tahun 1986, 1996 dan 2006. Sensus Ekonomi diselenggarakan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka enam," kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara membacakan sambutan Wali Kota Denpasar Rai Mantra di Lapangan Lumintang Denpasar, Jumat.
Pada kesempatan tersebut Rai Iswara sekaligus menyematkan pin dan menyerahkan buku panduan kampanye Sensus Ekonomi 2016 secara simbolis kepada perwakilan eselon empat, staf dan sekretariat Sensus Ekonomi 2016 serta pelepasan balon ke udara.
Rai Iswara mengatakan kegiatan tersebut guna mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
Ia mengatakan dengan pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh akan menghasilkan gambaran lengkap tentang tingkat dan struktur ekonomi nonpertanian, berikut informasi dasar dan karakteristiknya.
Sensus Ekonomi 2016 juga merupakan sensus paling kompleks dengan responden yang bervariasi, dikarenakan mencakup 19 sektor ekonomi yang diperkirakan akan mendata sekitar puluhan hingga seratus ribu pelaku usaha di Kota Denpasar.
Ia berharap Sensus Ekonomi mampu memberikan informasi valid mengenai data kegiatan ekonomi di Kota Denpasar sebagai pondasi untuk membuat perencanaan dan kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran, terlebih lagi saat ini Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Saya menginstruksikan semua SKPD terkait di jajaran Pemkot Kota Denpasar, para camat, lurah dan kades serta dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat Denpasar secara bersama-sama dan penuh keikhlasan mengambil peran secara aktif sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2016, yang diselenggarakan mulai tanggal 1-31 Mei 2016," ujarnya.
Sementara Kepala BPS Kota Denpasar I Gede Suarta mengatakan para petugas lapangan untuk melaksanakan Sensus Ekonomi dilakukan pelatihan terlebih dahulu dengan diberikan materi pemahaman, konsep dan definisi, agar tidak terjadi salah persepsi pada saat penjelasan Sensus Ekonomi di masyarakat.
"Para petugas sensus selama sembilan hari akan di karantina untuk diberikan pelatihan dengan jumlah petugas lapangan sebanyak 1.723 orang," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sensus Ekonomi 2016 merupakan yang ke-4 sejak tahun 1986, 1996 dan 2006. Sensus Ekonomi diselenggarakan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka enam," kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara membacakan sambutan Wali Kota Denpasar Rai Mantra di Lapangan Lumintang Denpasar, Jumat.
Pada kesempatan tersebut Rai Iswara sekaligus menyematkan pin dan menyerahkan buku panduan kampanye Sensus Ekonomi 2016 secara simbolis kepada perwakilan eselon empat, staf dan sekretariat Sensus Ekonomi 2016 serta pelepasan balon ke udara.
Rai Iswara mengatakan kegiatan tersebut guna mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
Ia mengatakan dengan pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh akan menghasilkan gambaran lengkap tentang tingkat dan struktur ekonomi nonpertanian, berikut informasi dasar dan karakteristiknya.
Sensus Ekonomi 2016 juga merupakan sensus paling kompleks dengan responden yang bervariasi, dikarenakan mencakup 19 sektor ekonomi yang diperkirakan akan mendata sekitar puluhan hingga seratus ribu pelaku usaha di Kota Denpasar.
Ia berharap Sensus Ekonomi mampu memberikan informasi valid mengenai data kegiatan ekonomi di Kota Denpasar sebagai pondasi untuk membuat perencanaan dan kebijakan yang lebih terarah dan tepat sasaran, terlebih lagi saat ini Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Saya menginstruksikan semua SKPD terkait di jajaran Pemkot Kota Denpasar, para camat, lurah dan kades serta dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat Denpasar secara bersama-sama dan penuh keikhlasan mengambil peran secara aktif sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2016, yang diselenggarakan mulai tanggal 1-31 Mei 2016," ujarnya.
Sementara Kepala BPS Kota Denpasar I Gede Suarta mengatakan para petugas lapangan untuk melaksanakan Sensus Ekonomi dilakukan pelatihan terlebih dahulu dengan diberikan materi pemahaman, konsep dan definisi, agar tidak terjadi salah persepsi pada saat penjelasan Sensus Ekonomi di masyarakat.
"Para petugas sensus selama sembilan hari akan di karantina untuk diberikan pelatihan dengan jumlah petugas lapangan sebanyak 1.723 orang," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016