Tabanan (Antara Bali) - Bupati Tabanan, Bali Ni Putu Eka Wiryastuti melakukan persembahyangan bersama dengan masyarakat Desa Bongan di Pura Luhur Puseh Bedha bertepatan dengan kegiatan ritual di tempat suci tersebut, Rabu.
Persembahyangan tersebut juga melibatkan anggota DPRD Tabanan I Made Dirga serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Tabanan.
Pujawali di Pura Luhur Puseh Bedha merupakan piodalan yang digelar setiap 210 hari sekali didukung (diempon) oleh 38 banjar Adat . Kegiatan ritual tersebut berlangsung selama tiga hari, 16-18 Maret 2016.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengharapkan melalui persembahyangan bersama dapat memperoleh kerahayuan Jagat Tabanan dan Bali pada umumnya.
Ia mengingatkan kepada semua SKPD untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi, sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan bersama.
"Saya tekankan kepada semua pihak untuk selalu meningkatkan kebersamaan dengan mengedepankan komunikasi dan koordinasi, sehingga apa yang menjadi visi Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi dapat terwujud," ujar Bupati Eka.
Ia pada kesempatan itu menyerahkan bantuan kepada masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan ritual tersebut.
Sementara itu Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya sebelumnya juga menghadiri persembahyangan di Pura Khayangan Jagat Pura Luhur Muncaksari, Penebel, saat masyarakat setempat menggelar kegiatan ritual berskala besar.
Ia didampingi pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Tabanan yang berbaur dengan masyarakat setempat.
Ketua panitia kegiatan ritual tersebut I Wayan Risma melaporkan, Pura Luhur Muncaksari "diempon" oleh empat Desa Pakraman, yakni Desa Pakraman Tingkih Karep, Puluk Puluk, Puring dan Desa Pakraman Anyar, yang terdiri atas 300 kepala keluarga (KK).
Panitia melakukan penggalian dana terkumpul sebesar Rp650 juta. Dana tersebut untuk pembangunan tempat suci Bale Peyadnya dan kegiatan ritual.
Penggalian dana dilakukan dengan menyebarkan kupon berhadiah, dengan hadiah utama berupa sebuah sepeda motor untuk hadiah utama. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Persembahyangan tersebut juga melibatkan anggota DPRD Tabanan I Made Dirga serta para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Lingkungan Pemkab Tabanan.
Pujawali di Pura Luhur Puseh Bedha merupakan piodalan yang digelar setiap 210 hari sekali didukung (diempon) oleh 38 banjar Adat . Kegiatan ritual tersebut berlangsung selama tiga hari, 16-18 Maret 2016.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengharapkan melalui persembahyangan bersama dapat memperoleh kerahayuan Jagat Tabanan dan Bali pada umumnya.
Ia mengingatkan kepada semua SKPD untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi, sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan bersama.
"Saya tekankan kepada semua pihak untuk selalu meningkatkan kebersamaan dengan mengedepankan komunikasi dan koordinasi, sehingga apa yang menjadi visi Tabanan sejahtera, aman dan berprestasi dapat terwujud," ujar Bupati Eka.
Ia pada kesempatan itu menyerahkan bantuan kepada masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan ritual tersebut.
Sementara itu Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya sebelumnya juga menghadiri persembahyangan di Pura Khayangan Jagat Pura Luhur Muncaksari, Penebel, saat masyarakat setempat menggelar kegiatan ritual berskala besar.
Ia didampingi pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Tabanan yang berbaur dengan masyarakat setempat.
Ketua panitia kegiatan ritual tersebut I Wayan Risma melaporkan, Pura Luhur Muncaksari "diempon" oleh empat Desa Pakraman, yakni Desa Pakraman Tingkih Karep, Puluk Puluk, Puring dan Desa Pakraman Anyar, yang terdiri atas 300 kepala keluarga (KK).
Panitia melakukan penggalian dana terkumpul sebesar Rp650 juta. Dana tersebut untuk pembangunan tempat suci Bale Peyadnya dan kegiatan ritual.
Penggalian dana dilakukan dengan menyebarkan kupon berhadiah, dengan hadiah utama berupa sebuah sepeda motor untuk hadiah utama. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016