Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, menargetkan Gedung Istalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) resmi dibuka dan mulai beroperasi melayani masyarakat di daerah itu mulai Februari 2017.
"Kami targetkan sekitar bulan itu (Februari) beroperasi seluruhnya dengan tenaga kesehatan dan seluruh alat-alat kesehatan yang memadai," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, bangunan IRD yang sudah berdiri kokoh dan saat ini memasuki pembangunan tahap kedua terkait proses pengerjaan akhir dan perlengkapan alat-alat kesehatan berstandar internasional.
Pengerjaan tahap kedua rencananya akan mulai ditenderkan kembali pada Juni 2016 terkait sehingga target peluncuran pada 2017 dapat tercapai.
Selain itu, Sutjidra mengungkapkan, terkait keberadaan dokter spesialis di salah satu rumah sakit rujukan regional terbaik di Pulau Dewata itu, akan terus ditingkatkan jumlahnya dalam kurun waktu kedepan.
"Kedepan akan terus ditambah (dokter spesialis) dan kabar terbaru cukup menggemberikan beberapa dokter yang baru tamat sudah mendaftarkan diri di RSUD. Mereka mendatangi langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di rumah jabatan untuk mendaftar di RSUD," kata dia.
Lebih lanjut, Wabup Sutjidra menambahkan pihaknya berharap IRD RSUD dapat berkontribusi signifikan terkait peningkatan pelayanan kesehatan di kabupaten terluas di Bali bagian utara tersebut.
Terlebih lagi, pembangunan IGD RSUD menelan anggaran APBD cukup besar yakni mencapai total sebesar Rp120 miliar. "Kami harapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan regional terbaik dimana juga bisa dimanfaatkan masyarakat di wilayah Kabupaten Jembrana dan Karangasem," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami targetkan sekitar bulan itu (Februari) beroperasi seluruhnya dengan tenaga kesehatan dan seluruh alat-alat kesehatan yang memadai," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, bangunan IRD yang sudah berdiri kokoh dan saat ini memasuki pembangunan tahap kedua terkait proses pengerjaan akhir dan perlengkapan alat-alat kesehatan berstandar internasional.
Pengerjaan tahap kedua rencananya akan mulai ditenderkan kembali pada Juni 2016 terkait sehingga target peluncuran pada 2017 dapat tercapai.
Selain itu, Sutjidra mengungkapkan, terkait keberadaan dokter spesialis di salah satu rumah sakit rujukan regional terbaik di Pulau Dewata itu, akan terus ditingkatkan jumlahnya dalam kurun waktu kedepan.
"Kedepan akan terus ditambah (dokter spesialis) dan kabar terbaru cukup menggemberikan beberapa dokter yang baru tamat sudah mendaftarkan diri di RSUD. Mereka mendatangi langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di rumah jabatan untuk mendaftar di RSUD," kata dia.
Lebih lanjut, Wabup Sutjidra menambahkan pihaknya berharap IRD RSUD dapat berkontribusi signifikan terkait peningkatan pelayanan kesehatan di kabupaten terluas di Bali bagian utara tersebut.
Terlebih lagi, pembangunan IGD RSUD menelan anggaran APBD cukup besar yakni mencapai total sebesar Rp120 miliar. "Kami harapkan dapat menjadi rumah sakit rujukan regional terbaik dimana juga bisa dimanfaatkan masyarakat di wilayah Kabupaten Jembrana dan Karangasem," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016