Singaraja (Antara Bali) - Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi objek wisata Air Panas Banjar di Kabupaten Buleleng, Bali, sehari setelah Hari Raya Nyepi atau "Ngembak Geni" .
"Ini sudah rutin setelah Nyepi dengan berkunjung ke Air Panas Banjar. Setelah itu baru mengunjungi kerabat," kata seorang wisatawan, Dewi Adnyani di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis.
Biasanya, lanjut dia, usai menikmati objek wisata, momentum setelah Nyepi atau "Ngembak Geni" dimanfaatkan untuk menyambung tali silaturahmi dengan mengunjungi sanak keluarga lainnya.
Sejak dibuka sekitar pukul 08.00 Wita, wisatawan sudah mendatangi objek wisata yang terletak sekitar 22 kilometer dari Kota Singaraja, di Bali Utara itu.
Harga tiket masuk yang terjangkau membuat wisata air hangat dari belerang itu menjadi tujuan favorit wisatawan lokal khususnya dari Buleleng dan sejumlah daerah di Bali.
Untuk dewasa, harga tiket per orang mencapai Rp5.000 baik turis domestik maupun mancanegara.
Di objek wisata yang masih bernuansa hijau itu, terdapat tiga kolam dengan air pancuran yang terasa hangat dengan bau sulfur yang tidak terlalu menyengat.
Beberapa pengunjung setempat percaya air hangat berearna kekuningan karena kandungan sulfur itu kaya akan mineral dan bermanfaat bagi kulit.
"Saya yakin saja kalau air ini bagus untuk kesehatan kulit dan pegal-pegal hilang karena airnya kan alami," ujar pengunjung lainnya, Mirah Adrista Purwani.
Tidak hanya wisatawan lokal, beberapa wisatawan mancanegara juga menyukai objek wisata alam itu.
Meski ramai, mereka tidak sungkan berbaur bersama pengunjung lainnya menikmati kehangatan air belerang itu.
"Kami sudah banyak mendengar objek wisata ini, karena kami menginap di Lovina, tidak salahnya berkunjung ke sini (Banjar).
Suasananya masih alami, airnya juga hangat dari pengunungan," kata Emily, wisatawan dari London, Inggris.
Pemerintah Provinsi Bali memberikan libur fakultatif pada Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi.
Ngembak Geni dimanfaatkan sebagai ajang mengunjungi sanak saudara untuk meningkatkan silaturahmi dan tidak jarang berkunjung ke objek wisata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Ini sudah rutin setelah Nyepi dengan berkunjung ke Air Panas Banjar. Setelah itu baru mengunjungi kerabat," kata seorang wisatawan, Dewi Adnyani di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Kamis.
Biasanya, lanjut dia, usai menikmati objek wisata, momentum setelah Nyepi atau "Ngembak Geni" dimanfaatkan untuk menyambung tali silaturahmi dengan mengunjungi sanak keluarga lainnya.
Sejak dibuka sekitar pukul 08.00 Wita, wisatawan sudah mendatangi objek wisata yang terletak sekitar 22 kilometer dari Kota Singaraja, di Bali Utara itu.
Harga tiket masuk yang terjangkau membuat wisata air hangat dari belerang itu menjadi tujuan favorit wisatawan lokal khususnya dari Buleleng dan sejumlah daerah di Bali.
Untuk dewasa, harga tiket per orang mencapai Rp5.000 baik turis domestik maupun mancanegara.
Di objek wisata yang masih bernuansa hijau itu, terdapat tiga kolam dengan air pancuran yang terasa hangat dengan bau sulfur yang tidak terlalu menyengat.
Beberapa pengunjung setempat percaya air hangat berearna kekuningan karena kandungan sulfur itu kaya akan mineral dan bermanfaat bagi kulit.
"Saya yakin saja kalau air ini bagus untuk kesehatan kulit dan pegal-pegal hilang karena airnya kan alami," ujar pengunjung lainnya, Mirah Adrista Purwani.
Tidak hanya wisatawan lokal, beberapa wisatawan mancanegara juga menyukai objek wisata alam itu.
Meski ramai, mereka tidak sungkan berbaur bersama pengunjung lainnya menikmati kehangatan air belerang itu.
"Kami sudah banyak mendengar objek wisata ini, karena kami menginap di Lovina, tidak salahnya berkunjung ke sini (Banjar).
Suasananya masih alami, airnya juga hangat dari pengunungan," kata Emily, wisatawan dari London, Inggris.
Pemerintah Provinsi Bali memberikan libur fakultatif pada Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi.
Ngembak Geni dimanfaatkan sebagai ajang mengunjungi sanak saudara untuk meningkatkan silaturahmi dan tidak jarang berkunjung ke objek wisata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016